iniriau.com, PEKANBARU - Unjuk rasa menuntut ditutupnya tempat hiburan Joker Poker di Jalan HR Soebrantas terus dilakukan berbagai elen masyarakat. Bahkan ratusan massa yang tergabung dalam Lembaga Laskar Melayu Bersatu, Jamaah Masjid Alhuda serta masyarakat Tobek Godang ini menuntut aparat kepolisian untuk menyegel atau memberi garis polisi pada lokasi tersebut.
Tak tanggung-tanggung, massa terus bertahan di lokasi unjuk rasa hingga, Senin (12/12/2022). Massa juga melakukan salat Magrib di lokasi. Bahkan meski sudah malam, mereka tetap meminta Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk menyegel tempat hiburan Joker Poker (JP) Pub & KTV.
Massa menilai, rencana penyegelan yang akan dilakukan Pemko Pekanbaru terkesan tarik ulur. Satpol PP urung menyegel JP Pub & KTV dengan alasan tidak ada Pol PP Line yang mereka bawa. Hal ini langsung membuat massa murka.
"Selamatkan generasi bangsa dari hal-hal buruk. Jangan biarkan Bumi Lancang Kuning dikotori dengan perbuatan maksiat," teriak salah satu orator.
Massa aksi menilai ada kejanggalan. Pasalnya berita acara pemasangan Satpol PP Line sudah dibacakan oleh Kepala Bidang (Kabid) Operasional dan Ketertiban Masyarakat Satpol PP Kota Pekanbaru Reza Aulia Putra pukul 18.53 WIB.Namun anehnya ketika ditanya terkait bukti penyegelan, Satpol PP justru terdiam karena tidak ada Pol PP Line sebagai alat penyegelan yang mereka bawa.
Massa pun lantas berang dan meminta penyegelan dilakukan segera dengan menggunakan rantai besi.
"Ini ada rantai besi pak. Tidak usah berlama-lama," ujar massa.
Sementara Wakapolresta Pekanbaru AKBP Henky Poerwanto mengungkapkan kegiatan di tempat tersebut telah dihentikan sejak kemarin malam. Pihaknya terus melakukan monitor.
"Kegiatannya sudah dihentikan sejak kemarin. Kami juga memonitor memang sudah tak ada lagi kegiatan di sini. Kami juga sudah mencabut surat izin keramaian," ujarnya.
Namun hal tersebut tak menenangkan massa aksi dan tetap menuntut Joker Poker dapat disegel dan dipasangkan garis polisi.**
