Hanya karena Sakit Hati,Perakit Bom di Inhu Habiskan Uang Rp30 Juta Beli Bahan Peledak

Hanya karena Sakit Hati,Perakit Bom di Inhu Habiskan Uang Rp30 Juta Beli Bahan Peledak
Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto ekspos perkara peledakkan bom di Inhu (foto: istimewa)

iniriau.com, PEKANBARU – Penyidikan kasus peledakan bom di Kecamatan Siberida Inhu terus dilakukan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau. Setelah pelaku ditangkap, Polda Riau juga telah melakukan pemeriksaan terhadap 11 orang saksi. Seluruh saksi tersebut diantaranya, Intan Ardani adek kandung tersangka. Singgil Pranata mantan suami Intan Ardani, lalu Dedy T Simamora dan Sandra Baiwa saksi penangkap.

Saksi lainnya merupakan warga sekitar yang beberapa kali mendengar suara ledakan seperti Sartono, Ferryadi, Partono, Sugiati, Nurhasbi.

“Dua saksi lainnya Tugiman pemilik kontrakan pertama dan Ali Usman B pemilik kontrakan kedua,” jelas Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto, Rabu (5/10/2022) di Mapolda Riau.

Selain itu dari pengakuan pelaku, inisial MN (47), ia menghabiskan uang lebih kurang Rp30 Juta untuk membeli bahan peledak.Dimana uang tersebut didapatkan pelaku dengan meminta kepada tiga adik perempuannya, setelah sebelumnya diserahkan pelaku dari hasil menjual harta warisan orang tuanya.

“Pelaku mengeluarkan biaya hingga Rp30 juta untuk membeli bahan peledak secara online. Dimana uang didapat oleh pelaku dari tiga adik perempuannya,” ungkap Sunarto.

Hal tersebut dibenarkan oleh adik kandungnya bernama Intan Ardani. Kemudian, Singgil Pranata mantan suami Intan Ardani.

Penangkapan pelaku sebut Sunarto, pelaku ditangkap Tim Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau, dibackup tim penjinak bom (Jibom) Satbrimobda, di Sp 3 SMP RT 025 RW 007 Kelurahan Pangkalan Kasai Siberida Inhu, Selasa (4/10/2022). Pelaku merakit bom dan meledakkannya karena sakit hati sering di bully.**

Berita Lainnya

Index