Lima Saksi Diperiksa Terkait Pembunuhan Sadis Ibu dan Anak di Pangean

Lima Saksi Diperiksa Terkait Pembunuhan Sadis Ibu dan Anak di Pangean
TKP pembunuhan ibu dan anak di Pangean (foto: istimewa)

iniriau.com, KUANSING - Polres Kuansing terus bekerja menyelidikan kasus kematian honorer kantor Camat Pangean dan ibunya yang ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya, Selasa (27/9/2022) malam. Bahkan setelah melakukan olah tempat kejadian perkara atau TKP, polisi juga memeriksa sejumlah saksi.

Hal ini disampaikan Kapolres Kuansing AKBP Rendra Okta Dinata. Memasuki hari ke tiga pasca ditemukannya korban, pihaknya telah memeriksa lima orang saksi. Bahkan Rendra mengaku masih ada kemungkinan untuk dilakukan pemanggilan bagi saksi yang lain. 

"Sampai saat ini sudah lima saksi yang kami periksa. Bisa saja nanti masih ada yang dipanggil penyidik,"ujar AKBP Rendra Okta Dinata Kamis (29/9/2022).

Namun Rendra mengatakan dari lima saksi yang diperiksa belum ada yang bisa ditingkatkan statusnya jadi tersangka atau terduga pelaku.  Sebab sejauh ini kelima saksi adalah mereka yang pertama kali menemukan kedua korban tewas dan mereka yang sempat berhubungan dengan korban.

"Belum ada yang bisa dinaikan sebagai pelaku atau tersangka. Mereka lima orang saksi tersebut adalah saksi yg menemukan pertama dan orang yg berhubungan dengan korban," ungkap Rendra.

 Kapolres Kuansing ini juga mengharapkan dukungan semua pihak untuk dapat secepatnya mengungkap kasus pembunuhan sadis tersebut. Untuk itu ia meminta siapapun yang memiliki informasi penting terkait kasus tersebut, untuk menyampaikan pada aparat. Pihaknya menjamin kerahasiaan dan keselamatan pemberi informasi.

"Kami sangat mengharapkan dukungan berbagai pihak bisa segera mengungkap kasus ini. . Untuk itu, kami sangat membutuhkan dukungan dan doa semua pihak. Kita semua ingin kasus ini cepat tuntas," harapnya.

Rendra juga tidak menepis, jika pembunuhan sadis tersebut diduga dilakukan oleh lebih dari satu orang. Asumsinya  asumsi mustahil bisa membawa kabur sepeda motor korban, kecuali jika pelaku orang sekitar yang datang ke TKP dengan berjalan kaki.

"Bisa saja pelakunya lebih dari satu orang. Kemungkinan seperti itu selalu bisa terjadi. Kami masih terus selidiki, dan mohon dukungan semua pihak," tutupnya.**

Berita Lainnya

Index