Hendak Buang Air, Seorang Karyawan PT RPM Diserang Harimau Sumatera

Hendak Buang Air, Seorang Karyawan PT RPM Diserang Harimau Sumatera
Ilustrasi harimau Sumatera (foto: internet)

iniriau.com, PELALAWAN - Konflik manusia dengan harimau Sumatera kembali terjadi di Riau. Konflik terjadi di  Desa Serapung, Kecamatan Kuala Kampar, Pelalawan, Sabtu (3/9/2022) malam. Seekor harimau menyerang karyawan kontraktor PT RPM, yang merupakan rekanan perusahaan pemegang ijin HTI di wilayah Pelalawan, Riau. 

Menurut Kepala Balai Besar KSDA Riau, Genman S Hasibuan kejadian berawal pada Sabtu (3/9/2022) malam sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu korban hendak buang air kecil ke kamar mandi di belakang barak atau camp. 

Saat berjalan ke arah pintu kamar mandi, dari arah depannya tiba-tiba muncul seekor harimau Sumatera di depannya. Karena sama-sama terkejut, harimau langsung menyerang korban dengan dicakar dibeberapa bagian tubuh korban. 

"Korban langsung berteriak minta tolong dan teman-temannya langsung mendatangi sumber suara. Sehingga harimau langsung pergi menjauh," ujar Genman, Senin (5/9/2022).

Beruntung korban selamat dalam peristiwa tersebut, dan telah dievakuasi ke RSUD Selasih Pangkalan Kerinci. Selain itu korban sempat diberi pertolongan pertama di klinik mitra perusahaan tempatnya bekerja. Akibat luka dibeberapa bagian tubuhnya.

" Korban mengalami luka karena cakaran harimau,sudah dievakuasi ke RS Selasih Pangkalan Kerinci," jelas Genman.

Untuk meminimalisir terjadinya konflik antara manusia dengan harimau Sumatera, BBKSDA  menekankan kepada semua karyawan untuk berhati-hati beraktivitas di luar camp. Diantaranya tidak keluar camp sendirian ketika malam hari. Dan memasukkan hewan peliharaannya kedalam kandang tertutup agar tidak mengundang harimau mendekati camp.

Selain itu para pekerja juga diminta untuk melakukan pembersihan areal sekitar camp dan memasang terpal/plastik hitam mengelililingi camp sebagai penghalang pandangan harimau. 

"Untuk memantau pergerakan dan keberadaan harimau sumatera, telah dilakukan pemasangan camera jebak sejumlah 10 unit," ujar Genman.

Upaya lainnya, pihak Balai Besar KSDA Riau akan segera berkoordinasi dengan managemen perusahaanb untuk upaya komprehensif konservasi harimau di area konsesinya.**

Berita Lainnya

Index