iniriau.com,PEKANBARU - Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau jatuhkan sanksi kepada panitia acara turneman golf saat perayaan hari jadi ke 65 Provinsi Riau beberapa waktu lalu.
Sanki yang diberikan berupa kenduri adat dan wajib memotong seekor kerbau kepada pengurus Persatuan Golf Indonesia (PGI) Riau yang kini ketuanya, Kahirul Istiqmal. Sanksi itu diputuskan melalui sidang adat yang di pimpin Ketua Majlis Kerapatan Adat (MKA) Datuk Seri Raja Marjohan.
"Kami sudah ada menjatuhkan sanksi adat. (sanksi kenduri adat) potong kerbau," kata Ketua Majelis Kerapatan Adat LAM Riau, Datuk Seri Marjohan, Senin (29/8/22).
Sanksi itu tidak saja dianggap teguran, tapi sekaligus sikap tegas atas pelanggaran norma-norma adat Melayu. Diharapkan, kedepan, peristuwa serupa tidak terulang kembali di bumi melayu ini.
"Kami harap ini tidak terulang lagi. Kita junjung negeri ini. Karena kita lembaga adat, maka kita berikan pula sanksi secara adat," ungkap Marjohan.
Untuk pelaksanaan sanksi adat sendiri, dilakukan oleh penitia khusus yang telah dibentuk. Nantinya panitia khusus akan membuat jadwal pelaksanaan sanksi adat.
Menyinggung soal biduan yang berjoget di atas meja pakai baju seksi, Marjohan tak mau banyak komentar. Namun Marjohan memastikan biduan yang terakhir diketahui adalah Bella Angelica telah minta maaf.
"Untuk itu tidak (biduan tidak disanksi), itu bukan wilayah kami. Iya, sudah itu mereka minta maaf juga," ujar Datuk Seri Marjohan.
Seperti diketahui, turnamen yang diprakasai Persatuan Golf Indonesia (PGI) Riau di kawasan Hotel Labersa tersebut, menghadirkan biduan, berjoget di atas meja dengan tak senonoh sambil berpakaian seksi.
Beberapa potongan video menampilkan biduan berpakaian minim dan tarian seksi itu menyebar di berbagai media sosial dan group whatsapp beberapa waktu lalu. **