Iniriau.com, PEKANBARU - Meski rekomendasi Badan Kehormatan untuk memberhentikan Hamdani dari Ketua DPRD Pekanbaru dikembalikan oleh Gubernur Riau, namun tidak membuat posisinya aman di kursi ketua wakil rakyat tersebut. Kini mulai berhembus kabar bahwa politisi PKS tersebut saat ini sedang menunggu kepastian proses pergantian dirinya dari posisi pimpinan Dewan. Namun, pergantian ini bukan dari Dewan Kehormatan DPRD Pekanbaru, melainkan dari partai tempatnya bernaung, yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang segera mengusulkan nama penggantinya.
Bahkan saat ditanya mengenai hal tersebut Hamdani tidak membantah. Ia justru menyarankan media untuk langsung pada partai. Saat ditanya sikap dirinya jika diganti oleh partainya sendiri, Hamdani mengaku akan menghormatinya.
" Saya akan menghormati keputusan partai. Jika diganti siap dan disuruh lanjut juga siap. Sebab, dulu juga bukan saya yang minta jadi ketua," ujarnya, Kamis (10/3) malam. Hamdani mengaku akan menerima dengan lapang dada jika pergantian itu terjadi. Baginya, menjadi Ketua DPRD Pekanbaru hampir tiga tahun adalah proses pematangan jiwa.
" Tiga tahun jadi Ketua DPRD banyak pengalaman yang saya peroleh. Semua akan menjadi proses pematangan jiwa," ucapnya. Sementara Ketua DPD PKS Pekanbaru Ahmiyul Rauf yang belum bersedia menjawab. Jika PKS memang memberhentikan Hamdani seperti kabar yang beredar, hal ini diduga imbas dari keputusan DPRD Pekanbaru yang menerima rekomendasi Badan Kehormatan untuk memberhentikan Hamdani. Pemberhentian Hamdani diputuskan dalam sidang paripurna 2 November 2021. Lalu dilanjutkan dengan mengirim surat pada Gubernur Riau pada 3 November 2021. Hanya saja surat DPRD Pekanbaru tersebut dikembalikan gubernur pada 30 November 2021.**
.jpeg)