Tanggapi Penyiraman Bocah, PBNU : Islam Mengajarkam Berdakwah dengan Lemah Lembut

Tanggapi Penyiraman Bocah, PBNU : Islam Mengajarkam Berdakwah dengan Lemah Lembut
Sekjen PBNU Helmi. (Ist)

Iniriau.com, PEKANBARU - Adanya penyiraman saat membangunkan bocah di masjid disesalkan berbagai pihak. Salah satunya PBNU mengkritik ulah marbut yang menggunakan cara kekerasan.

"Ini menyalahi spirit ajaran agama Islam, agar kita senantiasa bersikap lemah lembut dan penuh kasih sayang," ujar Sekjen PBNU Helmi Rabu (15/9/2021).

Helmi mengatakan segala bentuk tindakan kekerasan tidak dibenarkan oleh Agama Islam. Helmi menyebut Islam mengajarkan dakwah dengan cara kelembutan dan kasih sayang.

PBNU menyerahkan kasus ini sepenuhnya ke kepolisian. Namun kabar terakhir, kasus penyiraman air panas ini berakhir damai.

"Kami juga tegaskan dan imbau dengan sungguh-sungguh kepada seluruh pengurus masjid untuk tidak sekali-kali menggunakan cara-cara pemaksaan dan kekerasan dalam berdakwah," imbuh Helmi.
Kronologi Penyiraman

Penyiraman air panas itu terjadi di Masjid Babussalam, Pekanbaru, Senin (12/9/2021) sekitar pukul 04.00 WIB. Saat itu bocah berusia 12 tahun tersebut sedang tidur bersama beberapa orang lain di halaman masjid.Waktu mau salat Subuh marbut membangunkan anak- anak tersebut dengan menyiramkan air panas. Berita ini langsung  nyiram air panas.

Kanit Reskrim Polsek Payung Sekaki, Iptu Safril, membenarkan adanya perdamaian antara korban dan pelaku. Keduanya membuat kesepakatan damai di Mapolsek Payung Sekaki.

"Ini masalahnya hari Senin, laporan korban ke Polsek tidak ada. Hanya ada laporan di lokasi dari masyarakat, korban luka bagian wajah atau leher akibat disiram air panas. Hari ini mereka sepakat berdamai," kata Safril.

Polisi meminta pelaku untuk melapor ke Polsek seminggu sekali. Hal itu untuk memastikan situasi di lokasi aman dan pelaku tidak mengulangi perbuatannya.**

Berita Lainnya

Index