Parah...Pasar Pagi Arengka Tak Kunjung Tertib Setiap Tahunnya

Parah...Pasar Pagi Arengka Tak Kunjung Tertib Setiap Tahunnya
Parah...Pasar Pagi Arengka Tak Kunjung Tertib Setiap Tahunnya

PEKANBARU - Meski telah melakukan berbagai upaya pedagang tetap saja berjualan dikawasan milik umum tersebut.
‎Sehingga saat ini kesemrawutan di pasar Pagi Arengka tidak kunjung bisa ditertibkan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru.

Pembiaran, itulah yang membuat pedagang -pedagang disana memiliki kekuatan besar ‎untuk tetap bertahan dan berani melawan kebijakan Pemerintah Kota Pekanbaru. Selain itu adanya setoran lancar ke oknum oknum menambah kepercayaan diri pedagang menggelar lapaknya.

Dihitung-hitung, ada 500 pedagang yang menggelar lapaknya disepanjang jalur lambat pasar Pagi Arengka. Jika mereka membayar uang keamanan atau kebersihan dalam sehari sedikitnya Rp 5000 maka ada Rp 2,5 Juta uang yang masuk ke kantong oknum setiap harinya. Itu baru harian bagaimana jika dihitung bulanan dan tahunan.

"Padahal yang membersihkan kawasan untuk berdagang tersebut adalah Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Dinas Lingkungan Hidup. Seharusnya pemerintah tegas, jika benar-benar tidak mampu menertibkannya legalkan saja dan dananya bisa jadi pendapatan asli daerah (PAD) ungkap salah seorang aktifis mahasiswa di UR, Anne kepada Riauterkini.com.

Miris memang, seharusnya sebagai teras Kota Pekanbaru keberadaan pasar Pagi Arengka bisa mencerminkan bahwa kota ini adalah kota yang rutin meraih penghargaan Adipura. Tapi kenyataannya itu hanyalah mimpi sang Walikota di siang bolong.‎ Pasalnya dipersimpangan Jalan Soekarno Hatta dengan Jalan Soebrantas tersaji kesan buruk dan joroknya Kota Pekanbaru.

"Apakah ini masih akan dibiarkan terus-menerus, hanyalah tuhan yang tahu. Karena jika menunggu kesadaran Pkl untuk pindah dengan sendirinya sampai lebaran kuda pun mereka tidak ada pindah," pungkas Anne.

Disisi lain, Kepala Bidang Pasar Disperindag, T Firdaus mengungkapkan bahwa untuk menertibkan kawasan pasar Pagi Arengka bukan semudah membalikkan telapak tangan, jika hanya mengandalkan Disperindag saja tentu itu tidak akan pernah selesai.

"Ini harus kita lakukan bersama, tim yustisi Pemko adalah solusinya. Dan sekarang kita sedang menyusun rencana untuk melakukannya," papar Firdaus.

Diakuinya, kawasan jalur lambat Pasar Pagi Arengka telah menjadi perhatian pihaknya sejak lama. Namun kurang solitnya koordinasi antar lini serta maraknya pembiaran membuat Pkl kembali menjamur dikawasan tersebut.

"Beberapa tahun yang lalu, Tim Yustisi telah berhasil menertibkan bangunan-bangunan semi permanen di kawasan tersebut. Tapi setelah itu tindaklanjutnya kurang solit sehingga terjadilah seperti ini," ujarnya.

Dalam waktu dekat pihak Disperindag akan melakukan koordinasi dengan seluruh pengelola pasar Pagi Arengka untuk membicarakan terkait Pedagang dan membersihkan jalur lambat dari pedagang.

"Insyaallah minggu depan ini akan kita lakukan, semoga ada dukungan dari mereka untuk merapikan kesemberawutan ini," singkatnya.

sumber: riauterkini.com

Berita Lainnya

Index