Putus Penyebaran Covid-19, Pemko Pekanbaru Dapat Bantuan Rapid Test

Putus Penyebaran Covid-19, Pemko Pekanbaru Dapat Bantuan Rapid Test

Iniriau.com, PEKANBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menerima pasokan alat rapid test sebanyak 1.000 buah. Bantuan itu berasal dari CSR perusahaan platform Achiko, Rabu (05/08/2020).

Penyerahan alat rapid tes itu dilakukan di Ballroom lantai 2 Hotel Premier, oleh Head Operations Achiko Windiaprana Ramelan. Bantuan dan diterima langsung secara simbolis oleh Walikota Pekanbaru Dr Firdaus ST MT.

Menurutnya, kerjasama Pemko Pekanbaru dengan pihak swasta harus terus berjalan dalam upaya memutus mata rantai penyebaran pandemi covid-19.

"Kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha kita maksimalkan," kata Walikota.

Ia menilai dengan bantuan 1.000 unit alat rapid test itu dapat memaksimalkan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Pekanbaru. Alat rapid test itu dapat digunakan untuk mencari orang tanpa gejala (OTG) covid-19.

"Pemko Pekanbaru berupaya untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19. Untuk itu perlu dukungan semua pihak dan kalangan," jelasnya.

Ia mengimbau, masyarakat terus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran covid-19. Bantuan itu juga sekaligus launching aplikasi Teman Sehat yang berfungsi memantau sebaran Covid-19 di Pekanbaru.

"Karena butuh kerjasama seluruh pihak, baik pemerintah dan masyarakat dalam memerangi pandemi Covid-19," jelasnya.

Sementara itu untuk sosialisasi Kontak Tracking nantinya akan dibentuk dalam sebuah aplikasi yang memuat database terkait siapa saja yang melakukan rapid tes secara mandiri di fasilitas kesehatan maupun rumah sakit.

Aplikasi tersebut nantinya akan digunakan oleh seluruh Fasilitas kesehatan yang ada di Pekanbaru yang menyelenggarakan rapid tes secara mandiri, seperti Klinik dan Rumah Sakit Swasta.

Nantinya seluruh data warga yang mengikuti rapid tes secara mandiri akan didata melalui sebuah aplikasi dan bermuara dalam database yang dikelola Diskominfo Pekanbaru.

"Kita membutuhkan sebuah data untuk pengendalian memutuskan mata rantai penyebaran covid-19," kata Firdaus dalam sambutanya.

Selain itu dikatakan Firdaus, dengan database tersebut dapat meminimalisir kecurangan oknum yang melakukan rapid tes secara mandiri untuk kepentingan tertentu. Selain itu pihaknya mendapat laporan rapid tes dilakukan oleh orang yang tidak berkompeten.

Saat ini kita dapat informasi untuk mendapatkan sertifikat sehat ada dikerjakan orang yang tidak bertanggung jawab dan disalahgunakan," terangnya.

Ia katakan seluruh faskes yang melakukan rapid tes, baik klinik, Rumah Sakit, praktek mandiri, maupun laboratorium, agar semua yang melakukan pemeriksaan rapid tes harus mendapat rekomendasi Diskes Pekanbaru.

Teknisnya, dalam rekomendasi itu nantinya, setiap faskes harus mendata warga yang melaksanakan rapid tes melalui sebuah aplikasi, dan data itu disampaikan ke Diskes Pekanbaru melalui Puskesmas disetiap Kecamatan.

Pelaporan itu akan dilakukan secara real time atau setiap warga yang melakukan rapid tes langsung terdata. Aplikasi itu rencananya akan diterapkan dalam satu pekan lagi.

Sementara itu, Windiaprana Ramelan mengatakan, kerjasama ini tidak akan berhenti sampai di sini. Ke depan, juga bersama dinas pariwisata akan melakukan beberapa kegiatan dalam mendukung pariwisata lebih nyaman di kota Pekanbaru.

Lebih lanjut disampaikannya, dengan aplikasi Teman Sehat, warga yang memiliki kesibukan tinggi sehingga masih perlu sering keluar rumah dalam masa ​perilaku hidup baru ini bisa bepergian dengan aman dan nyaman.

“Masyarakat di sekitarnya pun juga akan terlindungi dari resiko COVID-19,” jelasnya.

Kegiatan itu selain dihadiri langsung oleh Walikota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT, Kepala Diskominfo Pekanbaru Firmansyah Eka Putra, Plt Kepala Diskes Pekanbaru dr Zaini Rizaldy, dan beserta jajarannya.(Adv)

Berita Lainnya

Index