Hormati Gencatan Senjata

Prancis Desak Rusia dan Iran Stop Bom Suriah

Prancis Desak Rusia dan Iran Stop Bom Suriah
Suriah kian porak-poranda

PARIS, BEIRUT -  Kementerian Luar Negeri Prancis mengutuk pemboman mematikan di Damaskus dan meminta penjamin gencatan senjata, terutama oleh Rusia dan Iran, untuk memastikan gencatan senjata di Suriah sepenuhnya dihormati.

"Seperti  sebelumnya, kami terus mendesak untuk memastikan bahwa gencatan senjata dihormati di Suriah," kata Kementerian Luar Negeri Prancis dalam sebuah pernyataan.

"Prancis menyerukan penjamin gencatan senjata, terutama oleh Rusia dan Iran, yang akan bertemu pekan depan, untuk menekan para pihak untuk memastikan bahwa gencatan senjata sepenuhnya dihormati."

Perundingan damai  yang dimotori Rusia sendiri berlangsung  pada tanggal 14-15 Maret.

Sementara itu kelompok yang berafiliasi kepada eks-Al-Qaeda, Fateh Al-Sham  mengeluarkan pernyataan yang mengatakan mereka ada di belakang aksi pemboman kembar.

"Pada hari Sabtu ... serangan kembar dilakukan oleh dua pahlawan Islam ... di pusat ibukota Damaskus, menewaskan dan melukai puluhan," kata pernyataan itu. Tanpa menjelaskan lebih rinci, mereka hanya menyebut pemboman itu sebagai "pesan untuk Iran dan milisi-nya."

Iran dan gerakan Hizbullah Teheran yang didukung dari Lebanon adalah sekutu dekat pemerintah Suriah.

Korban Tewas Tembus 74 Orang

Jumlah korban tewas akibat serangan bom pada hari Sabtu di pusat kota Damaskus meningkat menjadi  74 orang, kata  Pengamat Suriah untuk Hak Asasi Manusia dalam laporannya pada hari Minggu.

Di antara korban adalah 43 warga Irak yang datang ke ibukota Suriah untuk mengunjungi tempat-tempat keagamaan mereka di Damaskus  yang dikenal sebagai  Kota Tua.

Pengamat yang  berbasis di Inggris itu mengatakan bahwa 11 peziarah dan delapan anak termasuk di antara mereka yang tewas, serta 20 anggota pasukan keamanan pro-pemerintah.

Ketua tim pengamat Rami Abdel Rahman kepada AFP bahwa sebuah bom pinggir jalan meledak saat sebuah bus yang membawa peziarah melintasi  daerah kota tua Bab Al-Saghir  sebelum seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya.

Situs bersejarah Irak adalah target yang sering dibidik  Al-Qaeda dan ISIS, tidak hanya di Suriah tetapi juga di negara tetangga Irak.

Makam  Sayyida Zeinab  di selatan Damaskus, situs paling banyak dikunjungi di Suriah, telah diberondong oleh beberapa pemboman  dahsyat selama perang. Pada bulan Januari, bom bunuh diri kembar diledakkan di distrik Kafr Sousa yang menewaskan 10 orang, delapan di antaranya tentara.(arab news/zar)



sumber: riaupos.co

Berita Lainnya

Index