Prabowo Saksikan Pengembalian Uang Korupsi CPO Rp13,2 Triliun di Kejagung

Senin, 20 Oktober 2025 | 13:19:37 WIB
Presiden Prabowo Subianto menyaksikan penyerahan pengembalian uang hasil korupsi ekspor olahan kelapa sawit Rp 13,2 Triliun (foto: istimewa)

iniriau.com, JAKARTA – Pemandangan tak biasa terlihat di halaman utama Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Senin (20/10/2025). Di hadapan tumpukan uang tunai pecahan Rp100 ribu yang disusun menyerupai gunungan, Presiden Prabowo Subianto tampak berdiri tegak memberi sambutan. Hari itu, negara resmi menerima pengembalian uang hasil korupsi ekspor olahan kelapa sawit (CPO) dan turunannya senilai Rp13,2 triliun.

Uang tersebut diserahkan secara simbolis oleh Jaksa Agung ST Burhanuddin kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk kemudian masuk ke kas APBN. Di samping mereka, terpampang bingkai bertuliskan logo Kejaksaan Agung dengan nilai fantastis yang berhasil diselamatkan.

“Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kejaksaan Agung dan seluruh aparat penegak hukum yang telah bekerja keras. Ini bukti nyata bahwa negara tidak boleh kalah dari koruptor,” tegas Prabowo dalam pidatonya.

Menurut data Kejaksaan Agung, total kerugian negara akibat kasus ini mencapai Rp17,7 triliun, sementara yang sudah berhasil dikembalikan sebesar Rp13,25 triliun. Dana tersebut berasal dari tiga korporasi besar di industri sawit, yakni Wilmar Group senilai Rp11,88 triliun, Musim Mas Group sebesar Rp1,18 triliun, dan Permata Hijau Group sebesar Rp186,43 miliar.

Jaksa Agung ST Burhanuddin menyebut pengembalian ini merupakan hasil penyidikan panjang dan komitmen pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu. “Ini bukan hanya tentang uang, tapi juga tentang keadilan dan kepercayaan publik terhadap negara,” ujarnya.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menambahkan bahwa dana tersebut akan langsung dimasukkan dalam pos pendapatan negara. “Kita pastikan uang ini kembali untuk kepentingan rakyat,” ucapnya.

Upacara simbolis itu ditutup dengan tepuk tangan panjang dari para tamu undangan. Gunungan uang merah di depan mimbar menjadi simbol kemenangan negara atas praktik busuk korupsi yang merugikan rakyat.**
 

Tags

Terkini