iniriau.com, ROHIL - Dua orang terduga pelaku pelaku tindak pidana orang (TPPO) ditangkap Polres Rohil. Kedua pelaku yakni Agung Pradana dan Sabar Sinaga, mereka mau menjemput 51 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang diperdagangkan.
Kapolres Rokan Hilir AKBP Andrian Pramudianto mengatakan penangkapan berawal dari informasi adanya warga minta dijemput di Tangkahan Sungai Sanggul Kabupaten Rohil untuk dijadikan pekerja migran.
"Dua pelaku awalnya mengaku sebagai pekerja migran Indonesia (PMI), tapi akhirnya ketahuan sebagai pelaku yang mengutip uang," ujar Andrian Minggu (2/7/2023) kemarin.
Andrian menjelaskan, pada Kamis 29 Juni 2023 sekitar pukul 17.30 WIB polisi mendapat informasi adanya seseorang yang meminta jemput ke Tangkahan Sungai Sanggul.
"Pria itu merupakan salah satu PMI yang baru pulang dari Malaysia," jelas Andrian.
Kemudian Andrian memerintahkan Kasat Reskrim Polres Rohil dan Kapolsek Panipahan untuk melakukan pengecekan. Keesokan harinya, Jumat (30/6) polisi menemukan Agung Pradana dan Sabar Sinaga di lokasi.
Lalu polisi menginterogasi Agung dan Sabar Sinaga. Awalnya mereka mengaku sebagai PMI yang diturunkan di Tangkahan Sungai Sanggul oleh tekong kapal Tanjung Balai.
"Lalu kedua pria itu dibawa untuk menunjukkan di mana lokasi mereka diturunkan tekong kapal dari Malaysia," jelas Andrian.
Tapi, dalam perjalanan polisi dan Babinsa TNI justru menemukan 51 orang PMI. Puluhan PMI itu terdiri dari 38 orang laki-laki dewasa, delapan orang perempuan dewasa dan lima orang anak-anak.
Para PMI itu pun langsung diamankan dan diinterogasi polisi. Mereka mengaku pada 27 Juni 2023 sekitar pukul 24.00 waktu Malaysia, diberangkatkan dengan menggunakan kapal kayu dari Malaysia.
"Jadi, para PMI ini awalnya mau diturunkan di Pelabuhan Tanjung Balai Asahan Sumatera Utara, namun pengurus agen keberangkatan PMI justru merubah tujuan," jelasnya.
Seluruh PMI diturunkan di Tangkahan Sungai Sanggul. Setiap orang dipungut biaya keberangkatan dengan nominal beragam antara 1.500 RM-2.000 RM atau berkisar Rp 3-6 juta. Pihak yang mengutip uang itu berada di Malaysia.
"Lalu anggota kita menghadapkan Agung dan Sabar kepada 51 PMI. Dari situlah ketahuan bahwa Sabar dan Agung pelakunya.PMI yang baru pulang itu langsung dibawa ke Bagansiapiapi untuk selanjutnya ditangani BP2MI dan Dinas Sosial," ucap Andrian.
Agung dan Sabar akhirnya mengaku datang dari Tanjung Balai Asahan ke Tangkahan Sungai Sanggul menjemput PMI untuk dan dibawa ke Tanjung Balai. Mereka akan dibawa menggunakan mobil atas perintah SI dan OM yang ada di Tanjung Balai.**