iniriau.com, PEKANBARU - Seorang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN), yang bertugas di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau Agusanto, ditahan pihak berwenang. ASN yang bertugas di Sekretariat DPRD atau Setwan Riau ditahan atas dugaan korupsi pemberian kredit modal kerja konstruksi (KMKK) oleh salah satu bank daerah yang ada di Kota Pekanbaru kepada debitur pakai surat kontrak palsu alias fiktif. Penahanan AG dilakukan Senin (30/1/2023) sore
Pelaksanaan Harian Kepala Seksi Pidana Khusus, Yongki Arvius membenarkan Kejari Pekanbaru Tahap II tersangka Agusanto yang merupakan oknum ASN yang bertugas di Sekretariat DPRD atau Setwan Riau ini.
"Benar. Hari ini dilaksanakan proses tahap II untuk tersangka inisial AG (Agusanto,red)," katanya, Senin sore.
Dijelaskan Yongki tahap II perkara tersebut dilakukan di Kejari Pekanbaru mengingat locus delicti atau tempat terjadinya tindak pidana berada di wilayah hukum Kejari Pekanbaru. Saat tahap II, tim JPU memeriksa seluruh barang bukti, termasuk memastikan kesehatan tersangka.
"Dari pemeriksaan kesehatan, alhamdulillah tersangka dinyatakan sehat serta negatif Covid-19," ungkap Yongki.
Dengan telah dilimpahkannya penanganan perkara, sebut Yongki, maka kewenangan penahanan tersangka berada di tangan JPU. Dimana Jaksa sepakat melanjutkan penahanan terhadap oknum ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.
Penahanan dilakukan setelah Jaksa Penuntut Umum (JPU) menerima pelimpahan penanganan perkara dugaan korupsi di Bank Jabar Banten (BJB) di Pekanbaru.
Dimana perkara tersebut dugaan korupsi pemberian kredit modal kerja konstruksi (KMKK) oleh BJB kepada debitur menggunakan surat kontrak palsu alias fiktif. Perkara tersebut ditangani Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau.
Sebelumnya dalam perkara tersebut dua orang dihadapkan ke persidangan yaitu Arif Budiman selaku debitur dan Indra Osmer Gunawan Hutahuruk selaku mantan Manager Bisnis Bank BJB.
Dalam perkembangannya, penyidik menerbitkan surat perintah penyidikan (sprindik) baru, dengan Nomor : Sprin.Sidik/87/IX/RES.3.4./2022/Ditreskrimsus, tanggal 26 September 2022. Di hari yang sama, penyidik mengirimkan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, atas nama tersangka Agusanto, dengan Nomor : SPDP/78/IX/Res.3.4/2022/Ditreskrimsus.
Dua bulan berselang, tersangka akhirnya ditahan, yakni pada Jumat (11/11/2022). Penyidik kemudian merampungkan proses penyidikan, dan melimpahkan tersangka dan barang bukti ke Tim JPU.
Atas perbuatannya, Agusanto dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) Undang-undang (UU) RI Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah dengan UU RI Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.**