Desakan Musdalub MUI Riau tak Terbendung, Bakal Digelar Pekan Depan

Jumat, 22 Juli 2022 | 13:39:48 WIB
Foto dok: internet

inriau.com, PEKANBARU - Desakan Musyawarah Luar Biasa (Musdalub) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau kian tak terbendung.

Bahkan persiapan untuk melaksanakan Musdalub sudah dijadwalkan pekan depan. Pengurus MUI pusat disebut-sebut juga sudah merespon positif terkait rencana Musdalub itu. 
 
"Pelaksanaan Musdalub dalam bulan Juli ini, seminggu ke depan akan kita gelar, kita hanya menunggu kepastian jadwal pengurus pusat," kata Ketua Panitia Musdalub Ustadz Abdurrahman Q, Jumat (21/7/22).
 
Lanjut Abdurrahman yang juga Ketua Badan Kerjasama Pondok Pesantren Riau ini, jajaran panitia Musdalub sudah menemui Pengurus MUI Pusat untuk menyampaikan kesiapan pelaksanaan Musdalub tersebut, 
 
"Kita sudah datangi MUI Pusat dan semua  syarat untuk pelaksanaan Musdalub sudah terpenuhi, lebih dua pertiga ormas Islam yang tergabung sudah menandatangani persetujuan Musdalub ini," paparnya.
 
Dalam kesempatan tersebut, Abdurrahman juga menyampaikan dari 12 kabupaten/kota di Riau, sebanyak 8 MUI daerah  juga menyatakan dukungan  mereka. 
 
"Tidak hanya ormas Islam, dukungan juga disampaikan 8 MUI Kabupaten/Kota yang ada," terangnya seraya mengatakan kekisruhan dalam tubuh MUI Riau sebenarnya sudah muncul sejak awal terpilihnya Prof Ilyas Husti dalam Musdalub yang digelar akhir tahun 2020 lalu.
 
Kenyataan tersebut juga disampaikan salah seorang tokoh Riau Asyari Nur yang juga tercatat sebagai Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Riau. Menurutnya, pelaksanaan Musdalub satu setengah tahun lalu menjadi benih munculnya kekisruhan di kepengurusan MUI periode 2020-2025.
 
"Apa yang terjadi bukan muncul tiba-tiba, namun berawal sejak pelaksanaan Musda yang sarat akan kepentingan dan penuh tekanan," kata mantan Kepala Kemenag Riau ini,
 
Disampaikan Asyari Nur, sebagai organisasi besar tempat berhimpunnya tokoh agama dan para ulama, tidak lazim pelaksanaan Musdalub penuh tekanan dan dikawal banyak aparat kepolisian. Sehingga banyak diantara peserta yang memilih mengundurkan diri dalam pemilihan Ketua MUI Riau saat itu.
 
"Banyak ormas yang mengundurkan diri dan tak mau bergabung, yang terjadi malahan ormas ini dikatakan radikal. Itukan tak lazim dalam pelaksanan Musda yang didalamnya banyak ulama dan tokoh agama," tuturnya.
 
Lebih lanjut dikatakan tokoh Riau asal Rokan Hulu ini, kepemimpinan Ilyas Husti dinilainya belum mengakomodir perwakilan wilayah dan suku yang ada di Riau. Menurutnya, pengurus yang dilibatkan Ilyas Husti masih dari satu atau dua wilayah saja. 
 
"Harusnya pandailah berbaur dengan segala suku yang ada di Riau, libatkanlah semua, jangan hanya dari  Rantau Beragin hingga Rimbo Panjang saja yang diikutsertakan," sindirnya.
 
Ketika ditanya kedepannya siapa calon pemimpin MUI Riau yang dinilai lebih pantas untuk diusung, secara gamblang Asyari mengakui ada beberapa nama yang dinilainya lebih pantas untuk dipilih diantaranya mantan Sekretaris MUI Abdurrahman Q, mantan Sekretaris Umum Zuhusni Domo, Mantan Sekum dua periode Pajriansyah dan DR Mawardi yang saat ini Wakil Ketua MUI Riau. 
 
"Banyak kader-kader MUI Riau yang kita nilai lebih tepat dan mampu merangkul semua pihak, diantaranya 4 nama itu,"  ujarnya.**

Terkini