iniriau.com, PEKANBARU - Ancaman kebakaran hutan dan lahan kembali membayangi Riau. Sebanyak 19 hotspot terdeteksi pada Kamis (13/11/2025) malam berdasarkan pemantauan sensor satelit BMKG hingga pukul 23.00 WIB.
Informasi tersebut disampaikan Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, Elisa JS Kedang, dalam laporan yang dirilis Jumat pagi. “Dari 34 hotspot yang muncul di Sumatra, hampir setengahnya berada di Riau. Angka ini cukup signifikan dan perlu segera ditindaklanjuti,” ujar Elisa.
Mayoritas titik panas terkonsentrasi di Bengkalis sebanyak 14 titik, disusul Kuantan Singingi, Pelalawan, Rokan Hilir, Rokan Hulu, dan Dumai yang masing-masing mencatat satu titik.
Elisa menilai dominasi Bengkalis harus menjadi perhatian serius.
“Wilayah pesisir seperti Bengkalis sedang berada pada kondisi yang mudah kering. Kami berharap pengawasan lapangan dan patroli udara bisa diperkuat untuk mencegah api berkembang,” tuturnya.
BMKG juga mengingatkan bahwa cuaca cerah pada pagi hari dapat mempercepat pengeringan permukaan tanah, meski sebagian daerah diperkirakan diguyur hujan ringan hingga sedang pada siang dan malam hari. “Hujan tidak terjadi merata, jadi potensi karhutla tetap terbuka lebar. Ini bukan situasi yang bisa dianggap ringan,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa hotspot bukan berarti kebakaran pasti terjadi, tetapi merupakan sinyal dini yang tidak boleh diabaikan. BMKG meminta masyarakat segera melapor jika melihat tanda-tanda kebakaran.
“Kami berharap masyarakat tidak melakukan pembakaran apa pun. Dengan angin barat–utara yang cukup kuat, api bisa menyebar jauh lebih cepat dari perkiraan,” kata Elisa.**