BBKSDA Riau Gunakan GPS untuk Awasi Pergerakan Gajah Liar

Selasa, 11 November 2025 | 11:02:26 WIB
Ilustrasi gajah di TNTN (foto:net)

iniriau.com, PEKANBARU -  Upaya melindungi gajah Sumatera sekaligus mencegah konflik dengan manusia terus diperkuat oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.
Terbaru, tim BBKSDA bersama Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) dan sejumlah mitra konservasi memasang perangkat pelacak GPS Collar pada seekor gajah betina liar di kawasan TNTN, Kabupaten Pelalawan.

Kepala BBKSDA Riau, Supartono, SHut MP, menjelaskan bahwa teknologi ini menjadi salah satu terobosan penting dalam pengelolaan konflik satwa.

“Dengan GPS Collar, kita bisa mengetahui arah dan pola pergerakan gajah secara langsung. Informasi ini menjadi dasar untuk mengambil langkah cepat ketika gajah mulai mendekati permukiman,” ungkapnya, Senin (10/11).

Menurutnya, perangkat tersebut tak hanya berfungsi untuk pemantauan, tetapi juga membangun sistem peringatan dini (early warning system) agar masyarakat sekitar kawasan konservasi dapat diingatkan lebih awal jika ada potensi konflik.

“Tujuan utamanya bukan sekadar melacak, tapi memastikan manusia dan gajah bisa hidup berdampingan dengan aman,” tambahnya.

Gajah yang menjadi subjek pemasangan adalah individu betina berusia sekitar 40 tahun dengan berat mencapai 3,3 ton. Berdasarkan observasi tim, satwa ini merupakan pemimpin kelompok (gajah dominan) yang sering diikuti oleh beberapa ekor lainnya.

Pemasangan dilakukan dengan dukungan dua gajah jinak dari Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas untuk membantu proses penenangan di lapangan. Supartono menegaskan bahwa seluruh tahapan dilakukan dengan memperhatikan aspek keselamatan baik bagi petugas maupun satwa.

Saat ini, populasi gajah liar di kantong Tesso Tenggara diperkirakan berjumlah sekitar 30 individu. Data dari GPS Collar akan digunakan untuk memetakan area jelajah dan memperkuat strategi mitigasi berbasis bukti ilmiah.

“Kolaborasi lintas lembaga ini menjadi langkah nyata menjaga keseimbangan alam. Gajah Sumatera adalah simbol penting konservasi di Riau, dan tanggung jawab kita bersama untuk memastikan mereka tetap lestari,” tutup Supartono.**
 

Tags

Terkini