iniriau.com, PEKANBARU – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru kembali mencatat kemunculan 66 titik panas di wilayah Provinsi Riau pada Selasa (11/11/2025) pagi. Meski jumlah ini turun dibandingkan hari sebelumnya yang mencapai 127 titik, potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) disebut masih perlu diwaspadai.
Menurut Forecaster on Duty BMKG Pekanbaru, Yasir Prayuna, titik panas terbanyak terpantau di Kabupaten Bengkalis dengan jumlah 38 titik, yang sebagian besar berada di kawasan Kecamatan Pinggir.
Ia menjelaskan, Rokan Hilir menyusul dengan 20 titik panas, kemudian Pelalawan 4 titik, Indragiri Hulu 2 titik, serta masing-masing satu titik di Kuantan Singingi dan Kota Dumai.
“Sebagian besar titik panas ini berada pada level kepercayaan sedang. Masih perlu dilakukan pengecekan lapangan untuk memastikan apakah benar-benar ada aktivitas kebakaran di lokasi tersebut,” terang Yasir.
Dari total 102 titik panas yang terpantau di Pulau Sumatera, Riau menjadi provinsi dengan sebaran terbanyak. Provinsi lain yang juga terdeteksi memiliki titik panas yakni Aceh (2 titik), Sumatera Utara (1 titik), Sumatera Barat (6 titik), Kepulauan Riau (2 titik), Jambi (21 titik), Sumatera Selatan (3 titik), dan Bangka Belitung (1 titik).
BMKG menegaskan, pihaknya terus memantau perkembangan kondisi atmosfer di wilayah Riau dan menjalin koordinasi dengan instansi terkait untuk mencegah meluasnya potensi karhutla.
“Kami mengimbau masyarakat agar tidak membakar lahan atau sampah sembarangan, terutama di daerah yang kering dan rawan terbakar,” imbau Yasir.**