Kunker ke Bengkalis, Kapolda Riau Tanam Geronggang Dukung Pemulihan Hutan Gambut

Ahad, 05 Oktober 2025 | 11:07:18 WIB
Solihin (kanan) menjelaskan tentang Demplot budaya pohon Geronggang kepada Kapolda Riau Herry Heryawan (foto: istimewa)

iniriau.com, BENGKALIS – Dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Bengkalis, Kamis (2/10/2025), Kapolda Riau Irjen Pol Dr. Herry Heryawan meninjau sekaligus menanam pohon Geronggang di lahan percontohan (Demplot) budidaya tanaman endemik tersebut di Jalan Poros Sungai Alam–Selatbaru, Desa Air Putih, Kecamatan Bengkalis.

Demplot budidaya Geronggang (Cratoxylon arborescens) ini dikembangkan oleh Koperasi Produsen Ikatan Pemuda Melayu Peduli Lingkungan yang dipimpin Solihin, sosok yang juga menjabat Ketua LSM Ikatan Pemuda Melayu Peduli Lingkungan (IPMPL). Selama delapan tahun terakhir, Solihin bersama kelompoknya aktif membudidayakan Geronggang dan menyediakan bibit hasil penangkaran untuk berbagai daerah di luar Bengkalis.

Kini, Demplot tersebut dikembangkan menjadi kawasan agroforestri dengan sistem tumpang sari. Berbagai tanaman pangan seperti kacang panjang, mentimun, hingga sorgum ditanam berdampingan dengan pohon Geronggang untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan memberi nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Menurut Solihin, kunjungan Kapolda Riau menjadi bentuk dukungan moril yang kuat bagi gerakan penyelamatan hutan di Pulau Bengkalis.

“Pak Kapolda memberi contoh nyata. Beliau tidak hanya datang melihat, tapi ikut menanam langsung. Ini bisa menjadi inspirasi agar masyarakat dan pemerintah daerah ikut bergerak menanam pohon endemik seperti Geronggang,” ujar Solihin.

Ia menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan bekerja sama dengan Polda Riau dalam program pelestarian hutan gambut dan lahan rusak di Riau. Salah satunya melalui penanaman Geronggang di lahan milik Polda Riau sebagai bagian dari program Green Policing.

Selain menanam pohon, Kapolda Riau juga meninjau embung berukuran 5x5 meter yang dibangun di area Demplot. Embung tersebut berfungsi sebagai sumber air untuk penyiraman tanaman sekaligus cadangan air saat terjadi kebakaran lahan.

Pulau Bengkalis sendiri merupakan salah satu pulau terluar Indonesia yang ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2017. Sayangnya, kondisi hutan di pulau ini terus mengalami tekanan akibat deforestasi dan konversi lahan.

Dalam sepuluh tahun terakhir, penggundulan hutan mangrove di Bengkalis meningkat drastis akibat pembukaan lahan untuk perkebunan sawit, tambak, penebangan kayu, hingga kebakaran hutan. Dampaknya, tutupan hutan menyusut, habitat alami hilang, dan bencana lingkungan seperti abrasi serta banjir semakin sering terjadi.

“Upaya penghijauan lewat Geronggang ini bisa menjadi langkah kecil yang berdampak besar bagi masa depan ekosistem Bengkalis,” pungkas Solihin.**

 

Tags

Terkini