iniriau.com, PEKANBARU – Retakan pada badan Jalan Gerilya Parit 7, Kelurahan Tembilahan Barat, Kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), semakin mengkhawatirkan. Warga yang tinggal di sekitar lokasi diminta meningkatkan kewaspadaan, terutama pada malam hari.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Inhil mengimbau agar warga sementara mengungsi ke tempat lebih aman guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya longsor. Pasalnya, rumah dan tempat usaha di sekitar lokasi retakan berada tepat di tepi Sungai Indragiri yang rawan longsor akibat pergeseran tanah dan hantaman air pasang.
“Kita sudah mengimbau warga, khususnya di malam hari. Kita tidak tahu kapan bencana bisa terjadi, apalagi saat warga sedang terlelap,” ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Inhil, Ari Surya, Senin (22/9/2025).
Saat ini, personel BPBD melakukan pemantauan intensif siang dan malam secara bergantian serta melaporkan perkembangan kondisi di lapangan. Di lokasi rawan longsor tersebut, terdapat lima rumah warga, satu ruko, serta sebuah tempat usaha bongkar muat elpiji.
Untuk meminimalisir risiko, arus lalu lintas kendaraan roda empat ditutup oleh kepolisian dan Dinas Perhubungan, dan dialihkan ke Jalan Telaga Biru. “Roda dua masih bisa lewat, kecuali roda empat,” jelas Ari.
Sementara itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Inhil telah melakukan langkah darurat dengan memasang cerocok kayu di bahu jalan yang tergerus air serta menumpuk karung berisi material tanah guna memperkuat badan jalan.**