iniriau.com, PEKANBARU – Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid menanggapi serius insiden duel antar siswa yang melibatkan pelajar SMAN 9 Pekanbaru. Ia meminta Dinas Pendidikan Riau untuk segera turun tangan menyelesaikan persoalan agar tidak berlarut-larut. “Saya sudah minta kepala dinas pendidikan untuk segera menyelesaikan. Saya tidak ingin ada bullying di dunia pendidikan. Kalau ada masalah, segera diselesaikan. Kalau bisa berdamai, berdamai,” ujar Wahid.
Menurutnya, sekolah harus menjadi tempat mendidik dan membentuk karakter siswa, bukan arena munculnya kekerasan. Karena itu, penyelesaian dengan pendekatan persuasif dan kekeluargaan sangat diharapkan. Wahid juga menegaskan, pihak sekolah wajib ikut bertanggung jawab dalam mengawasi siswanya.
“Kalau ada tindakan pihak sekolah yang curang, kita berhentikan. Kalau penyebabnya karena kepala sekolah lalai, ya kita berhentikan,” tegasnya.
Meski mendapat laporan bahwa peristiwa terjadi di luar lingkungan sekolah, Gubri tetap menilai tanggung jawab moral ada pada pihak sekolah. “Informasinya kejadian di luar. Tapi tetap tanggung jawab pihak sekolah. Kita dorong penyelesaian persuasif terlebih dahulu,” ucapnya.
Kepala SMAN 9 Pekanbaru, Dra. Darmina, MPd, sebelumnya menjelaskan bahwa insiden tersebut bukanlah perundungan ataupun pengeroyokan, melainkan duel satu lawan satu antara dua siswa kelas X berinisial FL dan M. Pihak sekolah menyebut duel tersebut murni terjadi satu lawan satu, sementara siswa lain hanya menonton dan tidak ikut melakukan pemukulan.
Darmina mengaku pihak sekolah baru mendapat laporan keesokan harinya dari wali kelas dan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan. Setelah itu, mediasi langsung digelar dengan melibatkan wali kelas, orang tua, guru BK, serta pihak sekolah untuk mencari penyelesaian secara kekeluargaan. Namun, keluarga korban tetap melaporkan kasus ini ke kepolisian. Saat ini, Polresta Pekanbaru tengah memproses laporan tersebut dengan memeriksa sejumlah saksi.**