Dari Lensa Dimas, Tradisi Pacu Jalur Kuansing Dapat Panggung Global

Selasa, 26 Agustus 2025 | 13:59:37 WIB
Dimas Eka Yuda (foto:net)

iniriau.com, KUANSING – Tradisi Pacu Jalur kembali mencuri perhatian dunia lewat karya dokumentasi kreator muda asal Riau, Dimas Eka Yuda. Video berdurasi 27 menit yang ia unggah di Facebook pada Mei 2025 menampilkan aksi seorang bocah penari haluan atau Togak Luan, Rayyan Akhan Dikha. Rekaman sederhana itu kini menjelma fenomena global dengan istilah “Aura Farming”.

Menariknya, video tersebut tidak dihiasi efek khusus maupun musik tambahan. Hanya suara sorak penonton, desir angin, dan riuh tepian Sungai Kuantan yang menjadi latar. Hingga Agustus 2025, tayangan itu sudah ditonton lebih dari 58 juta kali dan mengumpulkan 1,6 juta tanda suka.

Fenomena semakin meluas saat video itu diunggah ulang oleh akun luar negeri tanpa watermark, ditambah lagu Young, Black & Rich dari rapper Melly Mike. Dari situlah gaya unik Dikha—menggulung tangan, mengibas, memberi salam, lalu membuat hati dengan jari kelingking—menjadi simbol baru selebrasi digital. Bahkan klub sepak bola raksasa Prancis, Paris Saint-Germain (PSG), ikut mempopulerkannya ketika pemain Achraf Hakimi menirukan gaya tersebut dalam video yang mencapai 110,5 juta kali tontonan.

“Awalnya saya hanya ingin mendokumentasikan suasana asli Pacu Jalur, ternyata sambutan dunia justru luar biasa. Saya sendiri tidak menyangka budaya daerah bisa menginspirasi tren global,” ujar Dimas, Selasa (26/8/2025).

Dimas mengungkap, proses merekam momen itu penuh perjuangan. Ia harus berendam berjam-jam di sungai demi mendapatkan sudut terbaik, meski sering kali kameranya terkena cipratan air dari penonton yang antusias. “Capek pasti ada, tapi semua terbayar ketika orang bisa melihat keindahan Pacu Jalur dengan mata kepala sendiri melalui video itu,” tuturnya.

Bagi Dimas, dokumentasi semacam ini bukan sekadar karya digital, melainkan bentuk cinta terhadap tradisi. “Kami berharap semakin banyak pihak mendukung kreator budaya lokal, karena yang kami lakukan bukan hanya merekam, tapi ikut menjaga warisan leluhur,” katanya.**
 

Tags

Terkini