Gelar Media Gathering, OJK Minta Media Aktif Berikan Edukasi dan Literasi Keuangan

Senin, 04 Agustus 2025 | 08:15:43 WIB

Iniriau.com, Jakarta - Dalam rangka meningkatkan edukasi dan literasi keuangan, Otorita Jasa Keuangan (OJK) Wilayah Sumatera Bagian Utara mengadakan kegiatan Media Gathering di Jakarta, Senin (04/08). Dimana, peran media sangat dibutuhkan dalam memberikan informasi dan edukasi serta literasi keuangan kepada masyarakat mengingat kasus penipuan atau scam masih marak terjadi.

Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 4-6 Agustus tersebut, diikuti sebanyak 50 jurnalis dari 5 daerah yakni Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau dan Sumatera Barat. Selain mendapatkan pelatihan jurnalistik dan materi tentang edukasi dan literasi keuangan, rombongan jurnalis ini juga mendapatkan kesempatan berkunjung ke kantor Bursa Efek Indonesia.

Kegiatan Media Gathering OJK Sumbagut ini, dibuka secara langsung oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi.

Selain itu, turut hadir Kepala Departemen  Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK - Muhammad Ismail Riyadi, Kepala OJK Riau - Triyoga Laksito, Kepala OJK Sumatera Utara - Khoirul Muttaqin, Kepala OJK Aceh - Daddi Peryoga,  Kepala OJK Sumatera Barat - Roni Nazra dan Kepala OJK Kepri - Sinar Dananjaya.

Baru-baru ini, telah diluncurkan Program OJK Peduli atau penggerak duta literasi keuangan menggunakan aplikasi dutaliterasikeuangan.id. Hal tersebut dipicu, karena indeks literasi masih berada di angka 66,64 persen sedangkan indeks inklusi keuangan sudah mencapai angka 80,51 persen.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi mengungkapkan, bahwa maraknya informasi keliru di media sosial menjadi salah satu pemicu utama tingginya kerugian masyarakat. Ia menyoroti, pentingnya peran media dalam menyampaikan informasi yang akurat kepada publik.

“Saya ingin titip pesan kepada media agar terus mendukung OJK dalam mengedukasi masyarakat. Kerugian Rp4,1 triliun ini bisa menimpa siapa saja,” ujar Friderica.

Sejak peluncuran Indonesia Anti Scam Center (IASC) pada 22 November 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerima 204.011 laporan penipuan atau scam yang melibatkan sektor jasa keuangan. Dari jumlah tersebut, 129.793 laporan disampaikan melalui perusahaan jasa keuangan, sementara 74.218 laporan diterima langsung oleh IASC.

Friderica menegaskan, ada sebanyak 326.283 rekening yang dilaporkan dan 66.271 rekening diantaranya sudah diblokir.

"Sejauh ini total kerugian dana yang telah dilaporkan mencapai Rp4,1 triliun. Dari jumlah itu, dana yang berhasil diblokir mencapai Rp348,3 miliar,” ujarnya.

Sementara itu, dalam menjaga pertumbuhan ekonomi di daerah agar senantiasa stabil maka dibutuhkan sejumlah inovasi keuangan. Kepala OJK Riau, Triyoga Laksito menyebutkan, Pemkab Rokan Hulu sudah mulai memberikan subsidi bunga 0 persen bagi masyarakat melalui program Kredit Usaha Rayat di BPR.

"Selain terus meningkatkan edukasi dan literasi keuangan di Riau, pihaknya juga mulai mendorong pemerintah daerah agar mau melakukan inovasi keuangan seperti yang dilakukan oleh Pemkab Rohul. Dimana, masyarakat bisa mendapatkan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui BPR setempat namun bunganya ditanggung Pemkab Rohul. Pihaknya berharap, daerah lain juga bisa mencontoh dan melaksanakannya," Ungkap Triyoga. **

Terkini