iniriau.com, Bengkalis - Jalan Raya Lintas Pakning-Dumai yang amblas di Dusun Parit Rodi, Desa Bukit Batu, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Riau makan korban, Sabtu (2/8/2025). Korbannya pasangan suami istri, Juwadi (65) dan istrinya Nurlis Yatimah (55), warga Sungai Selari, Kecamatan Bukit Batu tercebur kedalam lubang jalan amblas tersebut pada Sabtu sore sekira pukul 8.30 WIB.
Juwadi yang mengendarai sepeda motor membonceng istri berangkat dari rumahnya di Sungai Selari dengan tujuan rumah anaknya di Desa Api Api, Kecamatan Bandar Laksamana. Namun dalam temaran senja yang mulai merambat malam sekira pukul 18.30 WIB, diduga pandangan Juwadi tak lagi baik.
Naas bagi Juwadi saat itu diduga matanya tak lagi melihat jalan amblas dengan lubang menganga depannya. Akibatnya, Juwadi dan istrinya pun tercebur masuk lubang bersama kendaraan roda dua yang ditungganginya.
Kerasnya bunyi kendaraan jatuh mengejutkan warga sekitar. Hanya dalam hitungan menit, sudah banyak warga yang mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) termasuk warga yang melintas pun berhenti.
Mereka kemudian beramai-ramai membantu kedua korban dan menaikkan sepeda motor korban keatas jalan. Kedua korban kemudian dilarikan ke klinik terdekat guna mendapat pertolongan pertama. Akibat kejadian itu, tangan kanan Nurlis Yatimah patah, dan luka kecet dibeberapa bagian ditubuhnya, sedangkan Juwadi luka lecet.
Informasi dari warga yang mengetahui kejadian menyebutkan, setelah mendapat perawatan pertama kedua korban dirujuk ke RSUD Siak, Kabupaten Siak Sri Indrapura.
Informasi dari warga Bukit Batu menyebutkan, lebih separuh badan jalan yang membentang diatas Parit Rodi amblas akibat dilewati kendaraan berat milik perusahaan BUMN. Lubang melintang dengan lebar lebih kurang 3 meter dengan panjang 6 meter, itu sudah berbulan-bulan dibiarkan menganga.
Berhubung pemerintah cuai terhadap kondisi jalan tersebut, masyarakat memposting kondisi jalan di media sosial agar tidak jatuh korban. Bahkan, salah seorang warga Bengkalis mengaku video tentang kondisi jalan tersebut telah disampaikan kepada gubernur. Namun, sejauh ini belum ada tindakan dari pemerintah untuk memperbaiki.
Informasi yang dikutip dari sebuah sumber mengatakan, Pemerintah Provinsi Riau membebankan perbaikan jalan amblas tersebut kepada salah satu perusahaan BUMN. Karena jalan tersebut rusak alias amblas karena aktivitas kendaraan perusahaan BUMN tersebut.
Hanya saja, dimata masyarakat umum jalan tersebut merupakan jalan provinsi, dan tanggungjawab pemerintah provinsi untuk memperbaiki.
Namun, saat ini belum ada tindakan nyata untuk memperbaiki jalan tersebut. Dan akhirnya, Juwadi dan istrinya jadi korban akibat kelalaian pemerintah.**