Kejar Target PAD Rp 1,1 Triliun, TAF Ingatkan Bapenda Pekanbaru Jangan Nego-nego

Sabtu, 25 Januari 2025 | 12:16:00 WIB
Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Tengku Azwendi Fajri. (Foto: istimewa).

Iniriau.com, Pekanbaru – Sepanjang tahun 2024 lalu, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru mencatat capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak sebesar Rp 822,6 miliar. Angka ini, naik sebesar Rp 38 miliar atau 4,8 persen jika dibandingkan realisasi tahun 2023 yang hanya sebesar Rp 784 miliar.

Pendapatan pajak tersebut didominasi oleh Pajak Penerangan Jalan (PPJ) Listrik, Pajak Restoran, Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2), serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Masing-masing sektor ini, menyumbang lebih dari Rp 100 miliar ke kas daerah.

Penerimaan tertinggi terjadi pada Agustus 2024, bersamaan dengan jatuh tempo pembayaran PBB pada 31 Agustus. Beberapa sektor mencatatkan pertumbuhan signifikan, di antaranya pajak mineral yang melampaui target hingga 500 persen, serta pajak sarang burung walet yang tumbuh 52 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Meski ada peningkatan, Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Tengku Azwendi Fajri menilai, capaian tersebut masih di bawah potensi yang ada. Menurutnya, target yang ditetapkan Bapenda tergolong kecil dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan dunia usaha di Pekanbaru pasca-pandemi.

"Dengan pertumbuhan ekonomi dan banyaknya objek pajak baru, target ini seharusnya lebih tinggi lagi," tegas Azwendi, Sabtu (25/01).

Ia meminta, Bapenda lebih agresif dalam menggenjot PAD tanpa kompromi dengan wajib pajak. Hal ini untuk memastikan, realisasi PAD 2025 yang ditargetkan mencapai Rp 1,185 triliun bisa tercapai atau bahkan terlampaui.

"Intinya, Bapenda harus lebih gencar lagi. Jangan pakai nego-nego lagi dengan wajib pajak. Fokus maksimalkan potensi yang ada," imbuhnya.

Azwendi juga menekankan, bahwa tren ekonomi Pekanbaru yang terus membaik harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

"Dunia usaha sudah berkembang pesat, semakin banyak objek pajak yang bisa dimaksimalkan. Ini peluang besar untuk meningkatkan PAD," pungkasnya. **

 

Tags

Terkini