Konflik Satwa-Manusia di Siak, BBKSDA Pasang Box Trap dan Camera Trap

Ahad, 23 April 2023 | 17:13:00 WIB
BBKSDA pasang box trap (foto: istimewa)

iniriau.com,PEKANBARU - Kembali terjadi konflik antara satwa dengan manusia di Siak. Tepatnya di Jalan Lintas Siak Tumang Kelurahan Kampung Rempak Kabupaten Siak, Riau Kamis (20/4/23) lalu. Diduga, harimau Sumatera menerkam petani karet Andi (33) tahun hingga tewas dan kepala terpisah 100 meter dari badan.

Terkait hal itu, Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau memasang kamera pemantau (Camera Trap) dan Box Trap di dekat ditemukannya jejak hewan buas yang kuat dugaan adalah Harimau Sumatera.

Petugas yang turun ke lokasi juga dilengkapi senjata bius untuk antisipasi jika harimau muncul pada saat pencarian.

Kepala BBKSDA Riau Genman S Hasibuan mengatakan timnya telah memasang beberapa unit kamera jebak di tempat kejadian,  untuk melakukan pemantauan dan mengetahui di mana kini keberadaan harimau yang berkeliaran itu.

"Jika nanti memang terkonfirmasi ada harimau Sumatera di lokasi melalui pemasangan kamera jebak, tim kita akan mulai melakukan upaya penangkapan," ungkapnya, Sabtu (23/4/23).

Genman menjelaskan bahwa mereka akan menggunakan Box Trap untuk menangkap harimau Sumatera, dan kemudian mengembalikannya ke habitat alaminya. Tujuannya adalah untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan.

Kepala bidang Rescue and Fire Damkar BPBD Siak, Irwan Priyatna mengatakan tim patroli gabungan turun ke lokasi melakukan pemasang box trap sekitar pukul 13.00 WIB dan selesai pukul 15.00 WIB, Sabtu (22/4/23).

"Mengingat masih adanya teror harimau di kota Siak kita pilih berlebaran di hutan demi menjaga keselamatan masyarakat dan tentunya juga menyelamatkan hewan buas dengan cara mengevakuasinya sesuai SOP, sehingga ke depan tidak ada lagi korban," kata Irwan.

Dia mengatakan, box trap yang dipasang diberi umpan seekor kambing untuk menjebak harimau tersebut. Di sekitar box trap ditemukan banyak jejak hewan mirip harimau yang besarnya hampir seukuran telapak tangan manusia.

BBKSDA bersama tim gabungan melakukan patroli rutin. Bersama dengan kepolisian dan TNI mengedukasi masyarakat dan memastikan keberadaan individu tersebut terdeteksi.

Masyarakat kita imbau untuk tidak beraktifitas keluar rumah di sore hari dan malam hari, karena ini merupakan waktu aktif harimau Sumatera.

Seperti diberitakan, kronologis Kejadian seperti dipaparkan Kapolres Siak AKBP Ronald berawal korban bersama ibunya Lindawati pergi menuju lahan miliknya di Jalan Lintas Siak Tumang menggunakan sepeda motor dengan tujuan hendak memanen getah dan sawit jam 10 pagi. Kemudian pukul pukul 14.00 Wib, Lindawati dan Andi masih berada di kebun miliknya. Tetapi, posisi Andi dengan Linda berjauhan. Suara Andi masih terdengar oleh Linda.

"Pada pukul 14.30 Wib, Lindawati mengajak Andi untuk pulang sambil berteriak menyampaikan 'Andi ayo kita balik'. Kemudian dijawab oleh Andi "Iyo Mak'," jelas Ronald.

Andi beberapa saat sempat dicari ibunya, kemudian menuju ke luar kebun sambil menunggu Andi. Namun, Andi tak kunjung keluar. Sambil berteriak ibu nya kembali mencari Andi.

Ibunya dikejutkan melihat sepatu dan darah yang berserakan yang diduga milik Andi. Melihat itu, Lindawati ketakutan dan berlari menuju keluar kebun dan berjalan kaki menuju rumahnya dan  mengabari kepada suaminya, Husin. Kemudian melaporkan kejadian ke perangkat desa dan polisi.

"Sekitar pukul 17.35 Wib, jenazah Andi ditemukan dengan kondisi sudah meninggal dunia. Kepala terpisah dari badan, badannya terdapat bekas cakaran serta dalam keadaan telanjang," jelasnya.

Selanjutnya sekitar pukul 18.10 Wib dilakukan evakuasi dari TKP penemuan. Korban dievakuasi menuju pinggir jalan dan dibawa ke RSUD Siak untuk dimandikan serta dikafani dan dimakamkan malam ini juga.**

 

Tags

Terkini