Iniriau.com, PEKANBARU - Mengantisipasi peningkatan inflasi sepanjang Ramadhan dan jelang hari raya Idul Fitri 1444 H akibat kenaikan permintaan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Riau bersama TPID Provinsi Riau mengadakan Training of Trainers (ToT) kepada Ulama se-Provinsi Riau dengan tema “Jadikan Ramadhan Lebih Bermakna Dengan Bijak Berbelanja” (Rabu, 5/4/2023). Kegiatan yang dilaksanakan di Aula KPwBI Provinsi Riau ini, merupakan bagian dari Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan tindak lanjut dari kesepakatan High Level Meeting (HLM) TPID se-Provinsi Riau yang dilaksanakan di Hotel Aryaduta pada tanggal 10 Maret 2023 lalu.
Kolaborasi antara TPID Provinsi Riau, KPwBI Provinsi Riau, Majelis Dakwah Islamiyah (MDI) Provinsi Riau, Ikatan Keluarga Masjid Indonesia (IKMI) Kota Pekanbaru dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cabang Pekanbaru ini melibatkan 150 ulama dan mubaligh dengan jemaah yang tersebar di Provinsi Riau. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau – Bapak Muhamad Nur, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Riau – Bapak H. M. Job Kurniawan, SAP, M.Si, serta Kepala MUI Cabang Pekanbaru – Prof. DR. H. Akbarizan.
"Selaras dengan tema yang diusung, kegiatan pelatihan ini merupakan bagian dari upaya pengendalian inflasi daerah, terutama dalam rangka menjalin komunikasi yang efektif dengan seluruh masyarakat Riau, melalui pencegahan terjadinya lonjakan permintaan komoditas pangan sepanjang Ramadhan dan Idul Fitri. Hal ini ditempuh dengan mendorong keterlibatan para ulama, mubaligh dan tokoh agama untuk menghimbau seluruh lapisan masyarakat agar lebih bijak dalam berbelanja dan berdagang yang sesuai dengan syariah, untuk menghindari lonjakan harga yang tidak terkendali dan dapat merugikan perekonomian rumah tangga," ungkap Muhamad Nur.
Pelaksanaan kegiatan ToT kepada ulama ini dipilih sebagai salah satu instrumen dan strategi pengendalian inflasi di Provinsi Riau, terutama untuk memengaruhi persepsi masyarakat secara efektif, mengingat pentingnya peran ulama dalam kehidupan sosial masyarakat di Provinsi Riau.
Para ulama diberikan pembekalan terkait pentingnya pengendalian inflasi agar perkembangan harga di Provinsi Riau lebih terkendali, perekonomian tetap tumbuh, dan kesejahteraan seluruh masyarakat Riau dapat tercapai.
Masyarakat dihimbau untuk belanja secukupnya, tidak berlebihan, tidak boros ataupun mubadzir. Hendaknya belanja dilakukan sesuai dengan kebutuhan saja, dan tidak menimbun barang kebutuhan. Selain itu, pedagang juga dihimbau untuk berdagang bijak, jangan menahan/menimbun stok barang, lalu melakukan spekulasi harga yang dapat merugikan berbagai pihak. Dengan melaksanakan belanja dan berdagang secara bijak, diharapkan bulan Ramadhan semakin berkah dan bermakna. **