Pemko Pekanbaru Tekan Angka Stunting dengan Program BAAS 2023

Jumat, 10 Maret 2023 | 22:15:00 WIB
Pemko Pekanbaru memberikan bantuan kepada sejumlah keluarga dengan anak terkena stunting, Jumat (10/3) di Hall Kantor Walikota Pekanbaru di Jl Hang Tuah Tenayan Raya Pekanbaru

Iniriau.com, PEKANBARU - Pemerintah kota Pekanbaru menekan laju angka stunting di kota Pekanbaru dengan meluncurkan program "Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS)". Kegiatan orang tua asuh ini melibatkan jajaran ASN di Kota Pekanbaru untuk memilih salah satu anak balita yang berasal dari keluarga tidak mampu. Kegiatan ini diharapdirikan bisa menekan laju angka stunting kota Pekanbaru yang mencapai 16 persen di tahun 2023.

"Hari ini kita memang ada acara Bapak Asuh Anak Stunting atau BAAS. Kita bersama BKKBN mengajak peran serta ASN dan swasta berpartisipasi di kegiatan orang tua asuh ini. Dari data yang ada, sudah terdata kurang lebih 100 orang Bapak Asuh Anak Stunting yang ikut serta. Kalau tidak kita keroyok, stunting ini bisa hilang atau habis tapi akan lambat prosesnya," jelas Pj Walikota Pekanbaru Muflihun usai kegiatan pengukuhan BAAS Kota Pekanbaru 2023 di Hall Kantor Walikota Pekanbaru lantai 6, di Jl. Badak Hang Tuah Tenayan Raya, Pekanbaru, Jumat (10/3).

Muflihun lebih lanjut menuturkan, setiap orang tua asuh hanya menunjuk satu anak asuhnya yang ikut serta pada program BAAS.  Pemerintah nantinya akan memberikan bantuan untuk pemenuhan gizi balita yang di diagnosis stunting dan beresiko terdiagnosis stunting.

"Program ini berupa pemenuhan asupan gizi balita yang terkena stunting dan beresiko terkena stunting. Kita berikan bantuan pemenuhan asupan gizi dengan total bantuan Rp. 500.000,- per bulan, selama enam bulan," lanjut Muflihun memberikan penjelasan mengenai program sosial pemko tersebut, Jumat sore.

Acara pengukuhan Bapak Asuh Anak Stunting juga dihadiri oleh Deputi BKKBN Pusat Sukaryo Teguh. Ia berharap angka balita yang terkena stunting bisa ditekan hingga dibawah sepuluh persen.

"Saya berharap angka stunting di Riau khususnya di Pekanbaru bisa dibawah sepuluh persen ditahun 2023. Tentu kami menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan ini dan dengan program ini rasa-rasanya, menurut saya bisa di bawah sepuluh persen untuk penurunan angka stuntingnya," jelas Sukaryo antusias.

Untuk mengatasi masalah stunting ini, Sukaryo juga mengingatkan kembali tugas para kader dalam membantu program pemerintah kota tersebut.

"Saya juga meminta kader-kader di masyarakat lebih giat lagi dalam bertugas di lapangan. Kita gerak cepat ya ibu-ibu kader yang hadir hari ini dalam mengatasi stunting di kota Pekanbaru. Pemko sudah menganggarkan insentif lho, untuk kader-kader keluarga berencana supaya lebih semangat lagi bergerak di masyarakat," jelas Sukaryo sembari mengajak kader-kader yang hadir lebih bersemangat dan aktif lagi di lapangan.

Salah seorang kader keluarga berencana, Sudarwati yang hadir Jumat sore mengaku program sosial pemko tersebut sangat bagus. Sudarwati optimis stunting bisa cepat di atasi di Pekanbaru.

"Saya optimis program pemko ini bisa menekan laju angka stunting. Selaku kader kami dukung program BAAS tersebut. Kami juga di lapangan aktif ke masyarakat bersama ibu-ibu PKK dan bidan setempat melacak anak-anak balita yang terkena stunting ini dengan meminta mereka datang ke Posyandu terdekat," tutup perempuan berkerudung ini mengakhiri wawancara.

Dari BKKBN Riau tahun 2022 lalu, terdata 318 balita yang tersebar di kota Pekanbaru terkena stunting. 100 balita diantaranya berasal dari keluarga tidak mampu.**

Tags

Terkini