Jelajahi Sudut Kota dengan Bus TMP, Lebih Nyaman dan Irit Ongkos

Jelajahi Sudut Kota dengan Bus TMP, Lebih Nyaman dan Irit Ongkos
Suasana nyaman di dalam bus TMP jurusan Jalan Tuanku Tambusai-Jalan Jenderal Sudirman-Jalan Harapan Raya pada Sabtu (27/7/22). (foto:Fara)

PAGI itu jarum jam yang ada di layar ponsel genggam menunjukkan pukul 08.30 WIB. Suhu udara di kota Pekanbaru masih terasa sangat sejuk. Apalagi cuaca pagi itu, Sabtu (27/8/22) agak sedikit mendung.

Satu bus TMP dengan nomor  02, jurusan Tuanku Tambusai – Jendral Sudirman- Harapan Raya, merapat ke halte kantor Walikota Jalan Sudirman Pekanbaru.

Pussss... Suara rem angin ABS terdengar tidak asing di telinga. Seketika mobil berhenti , pintupun terbuka. Masyarakat yang sudah menunggu sejak dari awal langsung bergegas memasuki bus dan menempati setiap kursi-kursi yang masih kosong.

Seorang ibu paruh baya dengan menggunakan masker berwarna biru langit duduk disalah satu kursi. Namanya Ema (55), warga Bukit Barisan. Ema mengaku hampir setiap hari dirinya menggunakan bus TMP.

“Keseharian saya merupakan seorang pedagan ikan air tawar di Pasar Pagi Cikpuan. Setiap pulang bekerja saya selalu menggunakan bus TMP. Saya memilih naik ini (Bus TMP,red) karena merasa aman, nyaman dan murah,” ujarnya.

Menurutnya di Pekanbaru memang banyak terdapat transportasi online. Namun, ia tak pandai menggunakan aplikasinya dan ada ketakutan saat menaikinya sendirian.

“Kalau di bus ini ramai dan berbaur juga,” ucapnya.

Kekurangan dari naik bus dibanding naik transportasi online menurutnya, tidak bisa diantar sampai ke alamat tujuan seperti yang dilakukan oleh kebanyakan transportasi online.

“Turunnya pun terkadang harus jalan sedikit. Karena posisi halte tidak pas dengan tempat tujuan,” katanya.

Setelah 10 menit  berjalan, bus yang ditumpangi  tiba di kantor Pos Sudirman. Disana, sang pramugara langsung memberikan penjelasan bahwa penumpang dengan tujuan kantor Pos dipersilahkan turun. Dari sana , seorang gadis yang diketahui bernama Adeline naik ke bus. Pintu pun ditutup dan mobil kembali berjalan menuju Jalan Harapan Raya.

Adeline (22) merupakan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) yang tiap harinya naik busway karena merasa lebih murah ketimbang naik transportasi online.

“Iya, bagi saya yang perantau , bersekolah jauh dari orang tua, memilih transportasi yang pas di kantong saja. Selain itu juga nyaman dengan fasilitas yang memadai di bus ini. Apalagi saat cuaca siang Pekanbaru yang panas dan gerah, ya bisa mengademkan diri sambil menunggu sampai tujuan kampus,” terangnya.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Yuliarso mengatakan bahwa sudah banyak masyarakat yang beralih dari transportasi online ke Bus TMP. Sebagiannya diisi kalangan pelajar dan mahasiswa.

Yuliarso mengakui , dari segi kecepatan, memang bus TMP kalah sedikit dibanding transportasi online.

“Kalau macet ya ikut macet juga. Karena kondisi jalur bus tidak punya jalur khusus. Ya, untuk menunjang semakin banyak warga yang menaiki bus TMP dan agar terhindar dari macet, kami berusaha tepat waktu sesuai perkiraan,” ucapnya.**

Naik bus TMP memang tidak sepraktis transportasi online. Tapi, dengan kita menaiki bus TMP kita sudah memberikan kontribusi terhadap upaya pemerintah untuk mengatasi kemacetan di Pekanbaru. Jumlah kapasitas jalan tidak bertambah, sementara volume kendaraaan kian hari kian bertambah.

Bayangkan, hanya dengan Rp4 ribu untuk umum dan Rp3,5 ribu untuk pelajar dan mahasiswa, kita sudah bisa berkeliling kota Pekanbaru dengan nyaman untuk sekali jalan. Dibanding dengan menaiki transportasi online yang harganya bisa empat kali lipat lebih mahal.**

Berita Lainnya

Index