Kadis PPPA Bengkalis Buka Bimtek Relawan Desa Ramah Perempuan dan Perlindungan Anak

Kadis PPPA Bengkalis Buka Bimtek Relawan Desa Ramah Perempuan dan Perlindungan Anak
Kadis PPPA Kabupaten Bengkalis Raja Arlingga (nomor 3 kiri) berfoto bersama usai pembukaan bimtek

iniriau.com,Bengkalis - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Bengkalis, Raja Arlingga membuka program bimbingan teknis (Bimtek) bagi relawan desa ramah perempuan dan perlindungan anak, Selasa (12/07). Bimtek yang dilaksanakan selama 2 hari, dari tanggal 12 sampai 13 Juli itu digelar di lantai 2, Aula Kantor DPPPA Kabupaten Bengkalis, Jalan Pertanian, diikuti 20 relawan yang berasal dari Desa Bantan Timur, Kecamatan Bantan dan Desa Damai, Kecamatan Bengkalis.

Dalam sambutannya, Raja Arlingga mengatakan, saat ini perlindungan perempuan dan anak menjadi perhatian  semua pihak termasuk
Bupati Bengkalis Kasmarni. Untuk itu, Dinas PPPA berkomitmen selalu merespon terhadap permasalahan yang dialami kaum perempuan dan anak di Kabupaten Bengkalis.

Selain itu, Raja Arlingga mengapresiasi upaya Bupati Bengkalis Kasmarni yang telah menjadikan Kabupaten Bengkalis terpilih secara nasional salah satu kabupaten ramah perempuan dan perlindungan anak di Indonesia. Untuk itu, pihaknya telah menetapkan dua desa sebagai locus desa model desa ramah perempuan dan peduli anak.

Kemudian, Raja Arlingga juga menjelaskan bahwa, indikator keberhasilan sebagai locus desa model desa ramah perempuan dan anak antara lain, adanya pengorganisasian perempuan dan anak di desa. Kemudian tersedianya data desa yang memuat data pilah tentang perempuan dan anak, tersedianya peraturan desa tentang desa ramah perempuan dan anak.

Lebih lanjut, Raja mengungkapkan  indikator pendukung lainnya, seperti adanya pembiayaan dan keuangan desa, persentase keterwakilan perempuan di pemerintah desa, persentase kewirausahaan desa dan semua anak mendapatkan pengasuhan yang baik.

Sebagai penutup dalam acara itu, Raja Arlingga berharap melalui kegiatan bimbingan teknis ini, seluruh relawan yang sudah mendapatkan pembekalan untuk dapat bekerja sesuai dengan harapan masyarakat. Khususnya memberikan pelayanan dan perlindungan terhadap kaum perempuan dan anak di desa.

Sekedar informasi, tujuan dilaksanakannya kegiatan bimbingan teknis (bimtek) relawan locus desa tersebut berdasarkan hasil penilaian secara nasional. Bahwa Kabupaten Bengkalis mendapat prestasi sebagai locus desa model desa ramah perempuan dan anak.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak Kabupaten Bengkalis Fitrianita Eka Putri dalam sambutannya mengungkapkan, salah satu dasar terpilihnya Kabupaten Bengkalis sebagai daerah locus desa model desa ramah perempuan dan perlindungan anak karena bupatinya seorang perempuan.

"Dari hasil penilaian secara nasional dipilihlah Kabupaten Bengkalis sebagai daerah desa model, karena Bengkalis Bupatinya seseorang perempuan," ungkap Fitrianita yang biasa disapa Fitri kepada wartawan.

Dikatakan Fitri bahwa, di Riau hanya ada 2 Kabupaten yang terpilih sebagai daerah locus desa model desa ramah perempuan dan peduli anak, yaitu Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Indragiri Hulu.

"Untuk Kabupaten Bengkalis melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajukan 2 desa sebagai locus desa model.  Yakni Bantan Timur di Kecamatan Bantan, karena Kadesnya perempuan dan Desa Damai di Kecamatan Bengkalis," kata Fitrianita Eka Putri yang biasa disapa Fitri.

Selain itu  ungkap Fitri, dipilihnya Desa Damai sebagai desa locus model karena kepala desanya berkomitmen menciptakan adanya kesetaraan gender dan ini dibuktikan sekitar 60 persen perangkat desanya kaum perempuan.

"Ditetapkannya Desa Damai sebagai locus model ramah perempuan dan anak berdasarkan hasil seleksi oleh tim gabungan berbagai OPD," ujarnya. **

Berita Lainnya

Index