Angka Stunting di Pekanbaru Capai 11 Persen

Angka Stunting di Pekanbaru Capai 11 Persen
Ilustrasi-internet

iniriau.com,PEKANBARU - Stunting atau gagal tumbuh pada anak masih menjadi permasalah bagi pembangunan manusia Indonesia, dan Riau Khususnya. Untuk itu masalah stunting harus ditangani dengan serius. 

Seperti di Pekanbaru  sebanyak 100.048 keluarga di ibukota Provinsi Riau ini masih menghadapi risiko stunting atau sekitar 11 persen. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Pekanbaru Muhammad Amin mengatakan jumlah tersebut lebih rendah dari angka kasus stunting nasional yang sebesar 24,4 persen pada 2021.

" Berdasarkan hasil data 2021, angka stunting di Pekanbaru sekitar 11 persen. Anak yang mengalami stunting terjadi karena kekurangan gizi kronis. Biasanya  pertumbuhan anak terganggu dan tubuhnya menjadi tengkes (kerdil)," jelas  Muhammad Amin di Pekanbaru beberapa waktu lalu.

Untuk menekan stunting, Muhammad Amin mengaku melakukan  melakukan pendampingan pada keluarga yang memiliki risiko stunting.

" Jadi keluarga dengan resiko stunting ini diberi pendampingan mulai dari masa sebagai calon pengantin, hamil, pasca-melahirkan, hingga anak berusia dua tahun. Bahkan tiga bulan sebelum menikah, qkan dipersiapankan gizi, fisik, dan  psikis calon pengantin," jelas Amin.

Menurut Amin, untuk mengatasi masalah stunting di Pekanbaru, pihaknya menjadikan 20 kelurahan di Kota Pekanbaru  sebagai lokus upaya penanganan stunting. Dimana programnya yaitu pemenuhan kebutuhan gizi serta perbaikan sanitasi. Sebab fokus stunting tidak hanya berat badan, namun juga sanitasi.

"Saat ini ada 20 kelurahan yang menjadi lokus penanganan stunting. Dimana nantinya terfokus pada berat badan anak saja tapi juga sanitasi atau masalah lingkungan," jelasnya lagi.

Selain itu untuk menekan stunting di Pekanbaru, Dinas menyediakan 327 tim dengan jumlah 918 pendamping keluarga. Hal ini diharapkan dapat mengintervensi stunting di Pekanbaru yang masih terdakat sebanyak 333 kasus di 15 kecamatan di Pekanbaru.**

Berita Lainnya

Index