Ini Besaran Target Deviden BUMD Riau Tahun 2023

Ini Besaran Target Deviden BUMD Riau Tahun 2023
Ilustrasi-internet

iniriau.com, PEKANBARU - Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, SF Hariyanto menghadiri dan memimpin Rapat Penyampaian Target Dividen Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Riau Tahun Anggaran 2023.

Acara yang diikuti oleh jajaran pimpinan dan direksi BUMD Provinsi Riau berlangsung pada Selasa (28/6/22) di Ruang Rapat Biro Ekonomi Sekretariat Daerah (Setda) Riau.

Tujuan dilaksanakannya Rapat Proyeksi Pendapatan Dividen BUMD Tahun 2023 ini adalah menetapkan dan menyepakati target penerimaan Pendapatan Asli Daerah dari Hasil Pengelolaan Kekayaan yang dipisahkan berupa deviden BUMD Provinsi Riau untuk Tahun Anggaran 2023.

Sekda SF Hariyanto menyampaikan, dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut BUMD harus menerapkan tata kelola yang lebih baik sehingga mendapatkan dividen sesuai target. Oleh karena itu BUMD harus menyusun target deviden sesuai dengan aturan dalam Pemendagri Nomor 118 Tahun 2018 tentang Rencana Bisnis, Rencana Kerja dan Anggaran, Kerjasama, Pelaporan dan Evaluasi Badan Usaha Milik Daerah.

“Hari ini kita akan membahas peningkatan deviden BUMD Provinsi Riau, terus terang saja kita Pemerintah Provinsi Riau tahun 2023 ini anggaran PAD untuk tahun 2023 masih belum memuaskan” ujar Sekda saat membuka rapat.

Untuk itu, Sekdaprov Riau mendorong BUMD untuk terus meningkatkan kinerja dan kontribusinya kepada daerah dalam bentuk deviden. Jadi, rapat ini perlu dilakukan sehingga bila ada koreksi dapat disesuaikan pada saat perubahan.

"Karena kegiatan yang perlu dilakukan cukup banyak, seperti kegiatan-kegiatan Pak Gubernur dalam kunjungan, perbaikan jembatan mangkrak di kabupaten/kota ini perlu dituntaskan. Sementara pendapatan kita masih begini-begini saja. Justru itu kita bahas, jadi jika tidak sesuai nanti disesuaikan," tuturnya.

Lebih lanjut, Sekda berharap melalui pertemuan ini dapat menyatukan dan menyamakan persepsi sehingga bagaimana ke depannya BUMD Provinsi Riau bisa meningkatkan deviden. Oleh karena itu, diperlukan sinergitas, komunikasi, hingga kolaborasi sebagai alternatif meningkatkan dividen tersebut.

"Bahwa tujuan kita disini adalah untuk menyamakan persepsi dan ini kedepan tahun 2023, saya ingin berharap kepada bapak-bapak pimpinan direksi tolonglah, ini semua kita satu bagian untuk Provinsi Riau," harapnya.

Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian Setda Riau, Jhon Armedi Pinem melaporkan bahwa BUMD Provinsi Riau sudah mengalami perbaikan dari tahun ke tahun. Dijelaskan Kabiro Perekonomian, untuk tahun 2019 BUMD Provinsi Riau seperti PT. Pengembangan Investasi Riau (PIR), PT. Permodalan Ekonomi Masyarakat (PER), PT. Jamkrida Riau tidak mengalami deviden termasuk juga PT. Riau Petroleum.

"Namun, tahun 2020 PT. PIR sudah mendapatkan deviden sekitar 900 juta dan tahun ini tercapai target mereka Rp2,5 miliar. Demikian juga Jamkrida dan juga PT. PER," papar Jhon Pinem.

Dasar Penyusunan Target Deviden BUMD Tahun 2023 yaitu Permendagri No 118/2018 tentang Rencana Bisnis, Rencana Kerja dan anggaran Badan Usaha Milik Daerah. Sebelum penyusunan RPJMD, Bappeda dan Tenaga Ahli telah mendiskusikan target deviden ke masing-masing BUMD.

Hasil rapat Proyeksi Pendapatan Deviden BUMD Tahun 2023, sebagai berikut :

PT. Bank Riau Kepri (BRK) sebesar Rp122.900.134.400, PT Jamkrida Riau Rp5.100.000.000, PT Pengembangan Investasi Riau (PIR) Rp 5.628.249.692, PT Permodalan Ekonomi Rakyat (PER) Rp.2.102.936.750, PT. Sarana Pembangunan Riau (SPR) Rp4.500.000.000 dan PT Riau Petroleum Rp450.000.000.000. Sehingga jumlah totalnya Rp. 590.231.320.842 dengan catatan PT Bank Riau Kepri (BRK) angka sementara.**

Berita Lainnya

Index