Disbun Tetapkan Harga Rp 2.426 Per Kg, Petani: Sawit Kami Hanya Dihargai Rp1.020

Disbun Tetapkan Harga Rp 2.426 Per Kg, Petani: Sawit Kami Hanya Dihargai Rp1.020
Hasil panen petani sawit di Kampar, Riau- dok iniriau

iniriau.com,PEKANBARU - Sejak Pemerintahan Indonesia menutup kran ekspor, hingga kini harga sawit  di Riau makin memprihatinkan. Padahal saat ini Pemerintah telah membuka kembali kran ekspor. Namun nyatanya di lapangan, harga penjualan sawit petani makin anjlok. Parahnya meski Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Selasa (21/6/2022) kemarin menetapkan harga pembelian tandan buah segar (TBS) kelapa sawit petani Rp 2.426/kg. Namun harga ini ternyata jauh berbeda dengan kenyataan di lapangan.

Seperti penuturan salah seorang petani di Kabupaten Kampar Ahmad. Dimana sawitnya hanya dibeli oleh toke Rp1.020 perkilogram. Harga ini jauh dibawah yang ditetapkan oleh Disbun Riau. Ia mengaku tidak mengetahui penyebab jauhnya perbedaan antara harga pabrik dan harga ketetapan Disbun.

" Harga sawit sekarang anjlok, tadi sawit kami hanya dihargai Rp1.020 oleh agen. Tapi mau bagaimana, tidak dipanen tidak mungkin," ujarnya lesu.

Hal yang sama diungkapkan petani sawit lainnya Ewin. Menurutnya saat ini harga sawit terus mengalami penurunan. Parahnya turunnya sangat signifikan. Hal ini sangat memberatkan petani ditengah harga pupuk yang sangat tinggi.

"Sekarang trennya turun terus. Makin parah, biasanya turun hanya Rp10 atau Rp20. Sekarang sekali turun mau Rp200. Anehnya koq bisa harganya beda dengan yang ditetapkan Disbun. Kalau beda Rp400 bisa jugalah kita mengerti, ini sampai lebih pulak separoh,"tandasnya.**
 

Berita Lainnya

Index