Meja dan Kursi SLB Sri Mujinab Ditarik Vendor, Sekdaprov Minta Disdik Selesaikan

Meja dan Kursi SLB Sri Mujinab Ditarik Vendor, Sekdaprov Minta Disdik Selesaikan
Meja dan kursi SLB Sri Mujinab ditarik vendor (foto: istimewa)

iniriau.com, PEKANBARU - Penarikan meja dan kursi oleh vendor tidak hanya terjadi di DPRD Pekanbaru. Namun juga Sekolah Luar Biasa (SLB) Sri Mujinab Jalan Soetomo Pekanbaru. Ratusan meja dan kursi di sekolah anak berkebutuhan khusus itu, ditarik pihak vendor. Alasannya karena  Dinas Pendidikan (Disdik) Riau tak kunjung membayarkan pengadaan meja dan kursi tersebut.

Pada hal pengadaan meja dan kursi tersebut sudah direalisasikan sejak 2018 lalu. Selama itu pula, nilai pengadaan yang harus diterima pihak vendor, tak pernah dibayarkan oleh Dinas Pendidikan Riau.

Saat dikonfirmasi pada Sekdaprov Riau SF Hariyanto mengaku belum mendapatkan laporan terkait pengambilan paksa meja dan kursi belajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) Sri Mujinab, oleh pihak vendor.

Meski begitu dirinya sudah mendapatkan informasi tersebut. Sekda pun menyatakan berharap, persoalan ini segera diselesaikan agar tidak mengganggu proses belajar mengajar di SLB Sri Mujinab di Jalan Soetomo Pekanbaru tersebut.

"Belum ada dilaporkan. Tapi saya sudah mendengar. Saya harap cepat diselesaikan," kata SF Hariyanto.

Karena itu, sebagai langkah awal, mantan pejabat dari Kememterian PUPR ini akan segera memanggil Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan M Job Kurniawan.

"Nanti saya panggil Kadisdiknya dulu," ujar SF Hariyanto.

Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa ratusan meja dan kursi di Sekolah Luar Biasa (SLB) Sri Mujinab Jalan Soetomo Pekanbaru, diambil paksa pihak vendor. Penarikan, lantaran Dinas Pendidikan (Disdik) Riau tak kunjung membayarkan pengadaan meja dan kursi tersebut.

Pada hal pengadaan meja dan kursi tersebut sudah direalisasikan sejak 2018 lalu. Selama itu pula, nilai pengadaan yang harus diterima pihak vendor, tak pernah dibayarkan oleh Dinas Pendidikan Riau.

"Barang tu (meja dan kursi) sudah dipakai lima tahun. Tapi tak juga dibayar," kata pihak vendor, Hendrik, Selasa (21/6/22).

Menurut Hendrik, penarikan meja dan kursi terpaksa dilakukan akibat tidak ada itikad baik dari Disdik Riau untuk membayarkan nilai pengadaan meja dan kursi.

Pihak Disdik Riau sendiri menurut Hendrik selama ini terus berjanji akan akan mengganti dengan kegiatan baru. Tapi nyatanya hingga sekarang tidak terealisasi. Janji itu bahkan terus diberi tanpa ada bukti.

Hingga puncaknya, penarikan meja dan kursi di SLB Sri Mujinab itu pun ditarik paksa pada Senin (21/6/22) kemarin.

Sementara saat penarikan meja dan kursi kemarin itu, Kepala SLB Sri Mujinab Adriningsih sempat protes. Karena meja dan kursi digunakan untuk belajar siswa siswi.

Namun pihak vendor tak mengubris. Penarikan paksa tetap dilkakukan.

"Itu ada buku-bukunya. Jangan main tarik-tarik aja," teriak Kepala SLB.**

Berita Lainnya

Index