24 Jam Rumah Sunting Jelajahi Budaya Pulau Belimbing

24 Jam Rumah Sunting Jelajahi Budaya Pulau Belimbing
Tim Jelajah Komunitas Seni Rumah Sunting foto bersama Pak Kecik pemilik Rumah Lontiok di Desa Wisata Pulau Belimbing, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Senin (9/5/2022). FOTO SUNTING

iniriau.com,KAMPAR - Desa Wisata Pulau Belimbing, Desa Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, menjadi lokasi Jelajah Budaya yang digelar Komunitas Seni Rumah Sunting Pekanbaru. 

Kegiatan yang dilaksanakan selama 24 jam, 8-9 Mei 2022 itu disambut baik oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), tokoh pemuda dan Ninik Mamak Pulau Belimbing, serta Pemerintah Kabupaten Kampar. 

Berbagai rangkaian kegiatan mewarnai Jelajah Budaya kali ini. Diawali dengan kunjungan ke Taman Baca Batimang dan  donasi buku pimpinan Rina SPd serta melihat budidaya madu kelulut milik Syaiful Sanggam di Desa Ganting, Kecamatan Salo,  berburu golopuong, susur sungai, bincang Rumah Lontiok, kemping, nonton Sandiwara Amal hingga diskusi ringan bersama pemuda dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat. 

"Jelajah Budaya Pulau Belimbing ini merupakan program Rumah Sunting tahun ini. Tujuannya untuk mengeksplore dan mengekspresikan budaya masyarakat Pulau Belimbing dengan jalan seni. Di sini kami juga melihat ekspresi kebudayaan masyarakat yang luar biasa. Ada Batimang,  Bosiocuong, Bosisombou, teater tradisi berupa Sandiwara Amal, Calempong dan masih banyak lainnya,'' kata Kunni Masrohanti, pendiri dan pembina Rumah Sunting. 

Dilanjutkan Kunni, jalan seni yang akan dipilih Rumah Sunting dalam mengekspresikan kebudayaan masyarakat Pulau Belimbing adalah puisi. Kebudayaan masyarakat di sini akan dipuisikan oleh penyair-penyair Indonesia dalam giat Perayaan Hari Puisi Indonesia (HPI) tahun ini yang direncanakan di desa ini 

"Setiap tahun Rumah Sunting menggelar perayaan HPI. Tahun ini juga. Jelajah Budaya kali ini sekaligus survei lokasi pelaksanaan HPI tahun ini. Salah satu agendanya menulis puisi di lokasi atau desa tempat pelaksanaan HPI. Alhamdulillah, Pulau Belimbing desanya indah, kebudayaannya sangat kaya," kata Kunni lagi. 

Kunni yang hadir bersama rombongan dan bergiat di sana selama 24 jam, mengucapkan terimakasih banyak kepada Pokdarwis dan tokoh pemuda yang ada di sana. Apalagi selalu ditemani sejak awal kedatangan hingga kepulangan. 

"Saya bangga dengan Pulau Belimbing  desa wisata yang akan mendunia. Terimakasih Ketua Pokdarwis Azmil Zuhdi dkk, tokoh pemuda Bang Sukirman dkk. Mereka ini luar biasa, kami banyak belajar dari mereka," sambung Kunni. 

Azmil Zuhdi, Ketua Pokdarwis yang sejak awal menjadi tempat berkomunikasi bagi Rumah Sunting dalam menjalankan program ini, juga mengaku senang atas kedatangan Rumah Sunting. Ia berharap agar Pulau Belimbing selaku desa wisata yang berusaha lebih baik dan bangkit, diekspose dan dieksplore sehingga diketahui masyarakat banyak dan menjadi desa wisata yang ramai dikunjungi banyak wisatawan. 

"Terimakasih Kak Kunni dkk dari Rumah Sunting. Tentu kami bangga dan kami senang desa kami dikunjungi. Terimakasih sudah banyak berbagi dan berdiskusi, ini jadi penyemangat. Jangan lupa juga explore dan ekspos desa kami agar makin dikunjungi banyak orang," kata Azmil yang juga aktor Sandiwara Amal. 

Kunjungan sekaligus survei lokasi perayaan HPI di Pulau Belimbing disambut hangat oleh tokoh pemuda, Sukirman yang juga aktor Sandiwara Amal dan pemilik tempat wisata Toluok Botuong di desa tersebut. 

"Kami sangat senang, sangat siap kalau HPI tahun ini dilaksanakan di desa kami. Kita bisa berkolaborasi dalam banyak hal. Saya juga berharap  ini bukan giat terakhir Rumah Sunting di sini. Datanglah lagi, bergiatlah bersama kami," harap Sukirman. 

Tim Jelajah Budaya juga disambangi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kampar, Zulia Dharma yang datang langsung ke lokasi kemping di tempat wisata Toluok Botuong, sore Minggu itu. Di sini, Zulia bercerita dan menitipkan harapan besar kepada Rumah Sunting, lebih khusus kepada Pokdarwis. 

"Beginilah kondisi desa wisata Pulau Belimbing. Tolong Buk Kunni dan kawan-kawan Rumah Sunting exsplore ini, sampaikan kepada masyarakat luas tentang desa wisata ini. Begitu juga dengan Pokdarwis, dibenahi dan dikemas terus desa ini agar lebih baik lagi. Kalau nyaman dan bersih, pengunjung akan betah ke sini," harap Zulia kepada Kunni dan Azmil Zuhdi serta beberapa lainnya yang hadir sore itu. 

Zulia juga mengucapkan terimakasih atas kehadiran Rumah Sunting di Pulau Belimbing. 

"Selaku pemerintah daerah, kami mengucapkan terimakasih kepada Rumah Sunting yang datang, menginap dan mengeksplore Pulau Belimbing. Apalagi mau melaksanakan HPI tahun ini di sini. Saya pernah menghadiri HPI oleh Rumah Sunting ini, termasuk di Muara Bio, Kamparkiri Hulu. Tokoh sastra dan penyair hebat Indonesia banyak yang datang, termasuk Sutardji Calzoum Bachri. Buat lagi di sini," kata Zulia lagi. 

Pagi Senin menjelang siang sebelum mengakhiri penjelajahan, tim Rumah Sunting bertemu dengan Ninik Mamak setempat, yakni Datuok Nasar bergelar Datuok Majo Bosou. 

"Kami membuka diri untuk berbincang tentang kearifan lokal, adat dan budaya masyarakat di sini. Silakan datang kembali. Bawa pulang nan elok, tinggalkan yang tak baik di sini. Terimakasih sudah berkunjung ke desa kami," kata Datuok Nasar. 

Adapun tim Rumah Sunting yang turun selain Kunni kali ini, yakni Muhammad De Putra penyair, Antropolog muda Indonesia dan mahasiswa UGM, Miftahul Ikhsan atau Miftah Kuala musisi dan juara pantun nasional, Yuujin Sekhai sebagai penulis  Oklidia dan Nuramelia selaku deklamator, Muhammad Maulana dan Hendra Juniardi selaku tim dokumentasi.**

Berita Lainnya

Index