Iniriau.com, SIAK - Setiap musim kemarau sebagian besar wilayah di Riau terjadi kebakaran hutan dan lahan. Termasuk Kabupaten Siak yang memiliki 51 persen lahan gambut dari luas Kabupaten Siak 8.556 kilometer per segi. Dimana Lahan gambut sangat rentan terjadinya karhutla di musim kemarau. Bupati Siak Alfedri mengatakan, ada 67 kampung yang rawan karhutla dari 122 Desa. Untuk itu, ia meminta masyarakat peduli api (MPA) berperan mensosialisasikan kepada masyarakat terutama pemilik kebun, bahaya karhutla.
" Kami berharap pada tahun ini tidak ada titik api. Digelarnya Apel di halaman Mapolres Minggu (3/4/2022) kemarin menjadi upaya terpadu dalam kesiapsiagaan penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan," ujar Bupati Siak Senin (4/4/2022). Untuk itu, Bupati menghimbau setiap instansi dan pemangku kepentingan yang tergabung di dalam komando satuan tugas kebakaran hutan dan lahan potensial dapat mempersiapkan segala sesuatunya, sesuai sarana dan prasarana serta sumber daya yang ada.
Upaya pencegahan Karhutla dilakukan dengan cara sosialisasi, imbauan kepada masyarakat untuk bersama-sama mencegah karhutla. Melakukan kegiatan pengelolaan lahan lambut yang ramah lingkungan. Namun Karhutla sukit dibasmi. Bahkan Saat ini memasuki musim kemarau periode ke dua, antara Mei hingga September 2022. Ada 12 titik api, dengan luasan lahan yang terbakar 20,5 hektare di Kabupaten Siak. Sedangkan Senin (4/4/2022) terdeteksi satu titik api di Kabupaten Siak.**
.jpeg)
.jpeg)