Ini Bahayanya Jika Terlalu Sering Mengunakan Tisu Basah

Ini Bahayanya Jika Terlalu Sering Mengunakan Tisu Basah
Ilustrasi-internet

iniriau.com, JAKARTA-Pada masa pandemi seperti sekarang, salah satu hal yang kerap dibawa oleh banyak orang adalah tisu basah. Demi kebersihan, tisu basah ini diandalkan oleh banyak orang, sama seperti hand sanitizer.

Aroma yang wangi dan penggunaannya yang praktis menjadikan tisu basah banyak digunakan dan diandalkan. Hanya saja, ternyata bisa muncul dampak buruk ketika terlalu sering menggunakannya.

Dilansir dari Times of India, kendati sangat praktis dan ringkas, tisu basah ini ternyata diketahui memiliki kandungan kimia tertentu. Penggunaan tisu basah ini dapat menyebabkan munculnya ruam pada kulit terutama pada bagian-bagian tubuh tertentu.

Karena penggunaannya sebagai pengganti tisu toilet, terdapat kasus yang menyebut bahwa pada seseorang terdapat ruam yang muncul di anus. Beberapa tisu basah ini memiliki kandungan kimia MCI (methylchloroisothiazolinone) yang dapat menyakiti kulit.

Selain itu, tisu basah yang mengandung bahan pengawet dan pewangi sebaiknya juga tidak bersentuhan dengan kulit seseorang. Hal ini terutama jangan sampai terjadi pada balita dan anak kecil.

Tisu Basah Hanya Boleh Digunakan Sekali

Penggunaan tisu basah ini juga harus diawasi dan sebaiknya tidak dilakukan berulang. Ketika tisu yang sama digunakan pada berbagai hal yang berbeda, tisu basah ini justru bukannya membasmi bakteri namun malah menyebarkannya.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Cardiff University menyebut bahwa tisu basah memiliki perbedaan satu sama lain dalam membunuh bakteri. Hal ini membuatnya jadi pilihan yang kurang diandalkan dibanding menggunakan sabun dan air.

Salah satu kebiasaan lain yang biasa dilakukan adalah menggunakan tisu basah sebagai pengganti tisu toilet. Sayangnya pada beberapa orang, tisu ini tidak dibuang di tempat sampah melainkan di-flush di toilet. Hal ini bisa menyebabkan toilet jadi tersumbat.

Salah satu hal sehari-hari yang kita siapkan di dalam tas adalah tisu basah. Bentuk yang ringkas, isi yang banyak, serta bau yang harum ini menjadikan tisu basah ini banyak dibawa untuk cara membersihkan darurat nan praktis.

Dilansir dari Times of India, kendati sangat praktis dan ringkas, tisu basah ini ternyata diketahui memiliki kandungan kimia tertentu. Penggunaan tisu basah ini dapat menyebabkan munculnya ruam pada kulit terutama pada bagian-bagian tubuh tertentu.

Karena penggunaannya sebagai pengganti tisu toilet, terdapat kasus yang menyebut bahwa pada seseorang terdapat ruam yang muncul di anus. Beberapa tisu basah ini memiliki kandungan kimia MCI (methylchloroisothiazolinone) yang dapat menyakiti kulit.

Selain itu, tisu basah yang mengandung bahan pengawet dan pewangi sebaiknya juga tidak bersentuhan dengan kulit seseorang. Hal ini terutama jangan sampai terjadi pada balita dan anak kecil.

Penggunaan tisu basah ini juga harus diawasi dan sebaiknya tidak dilakukan berulang. Ketika tisu yang sama digunakan pada berbagai hal yang berbeda, tisu basah ini justru bukannya membasmi bakteri namun malah menyebarkannya.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Cardiff University menyebut bahwa tisu basah memiliki perbedaan satu sama lain dalam membunuh bakteri. Hal ini membuatnya jadi pilihan yang kurang diandalkan dibanding menggunakan sabun dan air.

Salah satu kebiasaan lain yang biasa dilakukan adalah menggunakan tisu basah sebagai pengganti tisu toilet. Sayangnya pada beberapa orang, tisu ini tidak dibuang di tempat sampah melainkan di-flush di toilet. Hal ini bisa menyebabkan toilet jadi tersumbat.

Dampak buruk juga bisa dialami oleh lingkungan terutama karena tisu basah hanya boleh digunakan sekali. Dampak buruk ini terutama karena tisu basah tidak mudah didaur ulang karena kandungan di dalamnya.**

Sumber:merdeka.com

Berita Lainnya

Index