Waspadai Pergaulan Bebas, Dosen Fikom UIR Gelar Sosialisasi di Tanjung Bungo

Waspadai Pergaulan Bebas, Dosen Fikom UIR Gelar Sosialisasi di Tanjung Bungo
Fikom UIR lakukan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di Kecamatan Kampa - ist

iniriau.com, KAMPAR - Persoalan pergaulan bebas, narkoba telah menjadi momok tersendiri bagi masyarakat di Kecamatan Kampa kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Bahkan Kapolda Riau pada waktu itu menyebutkan bahwa kecamatan Kampa merupakan salah satu daerah tertinggi laporan penyalahgunaan narkoba. Terkait hal itu lembaga pengabdian masyarakat melalui fakultas ilmu komunikasi (Fikom) Universitas Islam Riau (UIR) menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat (PKM) dengan tema, hubungan komunikasi orang tua kepada anak remaja dalam mengatasi pergaulan bebas, narkoba dan perilaku seksual. Kegiatan ini diadakan di aula kantor Desa Tanjung Bungo Kecamatan Kampa Kabupaten Kampar, Senin (08/11/2021).

Turut hadir Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Dr Muhd Ar Irman Riauan M.I.Kom, Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Dr Fatmawati S.IP, Dosen Fakultas Ekonomi Hamsal SE,MM, Ketua Pelaksana Budi Hermanto S.Sos, MH, dan Kepala Desa Tanjung Bungo Manizar. Kegiatan ini juga dihadiri perangkat desa Tanjung Bungo kecamatan Kampa serta peserta dari kaum ibu-ibu sebanyak 60 orang.

Kepala Desa (Kades) Tanjung Bungo Manizar dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada lembaga pengabdian masyarakat Fikom Universitas Islam Riau yang telah melaksanakan kegiatan sosialisasi terkait pergaulan bebas anak remaja, narkoba dan perilaku seksual.

" Kegiatan ini sangat langka, untuk itu kepada seluruh peserta yang hadir silahkan mengikuti sosialisasi ini dengan seksama dan diharapkan agar lebih aktif dalam tanya jawab nanti, " ujarnya

Ketua Pelaksana PKM Budi Hermanto S.Sos MH dalam pemaparannya menyampaikan bahwa pembicaraan mengenai perilaku seksual remaja bukanlah segmen komunikasi yang terisolasi dari suasana atau iklim keluarga secara keseluruhan. Perasaan negatif sering menghinggapi remaja, perasaan marah, mudah tersinggung,kesal, bosan, bingung, kecewa, frustasi, merasa tidak diperhatikan, kaget, ragu-ragu, tidak nyaman, merasa tidak dicintai.

" Tidak semua orang tua terbuka membicarakan masalah seksual dengan anak-anak mereka yang sudah remaja. Orang tua pun berperan dalam memberikan informasi yang benar, " ujarnya

Selain itu juga,  tidak semua keluarga bersedia membicarakan masalah ini. Bahkan keluarga yang menganggap diri mereka bahagia atau tidak mempunyai masalah komunikasi, bila para orang tua, khususnya kaum ibu, mampu mengembangkan keterampilan komunikasi mereka dengan anak-anaknya. Masalah seksual merupakan masalah yang sensitif orang tua sebagai pendidik wajib memberikan bimbingan dan arahan kepada anak remajanya sebagai bekal dam benteng mereka untuk mengahadapi perubahan-perubahan yang terjadi.

" Gempuran industri pornografi sudah masuk keruang keluarga seperti seks bebas, penyakit menular, atau bahaya aborsi, maka dari itu penting pendidikan seks. Peran orang tua disini sangat penting, memberikan pendidikan, kesehatan alat reproduksi untuk anak sekolah "ujarnya

Pada kesempatan itu, Budi menyampaikan hukum di Indonesia bagi remaja yang berzina pada yang bukan pasangan suami istri itu bisa di tuntut pidana. Seperti di atur dalam delik aduan yang absolut peristiwa nya misal pasal 284 Zina, pasal 287 bersetubuh dengan perempuan yang belum cukup 15 tahun, dan pasal 332 melarikan perempuan yang belum dewasa, tidak ada izin dari walinya.

Pada PKM tersebut juga dilakukan sesi tanya jawab antara peserta dengan pemateri dari dosen Fikom UIR kemudian di akhir acara di tutup dengan foto bersama.**

Berita Lainnya

Index