Iniriau.com, PELALAWAN - Kasus penemuan mayat di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Kilometer 55 teoatnya di kebun kelapa hibrida Desa Lubuk Ogung, Kecamatan Bandar Seikijang, Kabupaten Pelalawan, Riau pada Senin (20/09/2021) lalu masih menjadi misteri.
Hingga kini Polres Pelalawan masih menunggu hasil otopsi mayat itu dari Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Riau.
Polres Pelalawan bersama Polsek Bandar Seikijang mengevakuasi mayat yang telah membusuk itu dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) ke rumah sakit, setelah ditemukan masyarakat setempat.
Proses pemeriksaan masih dilakukan oleh tim dokter di RS Bhayangkara untuk menguak penyebab kematian serta identitas korban.
"Sampai sekarang belum ada perkembangan. Kita masih menunggu hasil dari rumah sakit. Kondisi jenazah juga sudah sulit dikenali," kata Kapolres Pelalawan AKBP Indra Wijatmiko SIK melalui Kasat Reskrim AKP Nardy Masry Marbun SH MH, Selasa (21/09/2021).
Kasat Nardy Masry menyatakan, jenazah korban saat ditemukan sudah dalam keadaan tulang belulang dan hampir tidak ada lagi bagian dagingnya.
Hampir semua bagian telah menjadi tengkorak sehingga tak bisa dikenali lagi. Bahkan untuk menyatakan jenis kelamin pun sudah sulit ditebak.
Untuk itu, sembari menunggu hasil otopsi, Kasat Nardy Masry, mengimbau kepada masyarakat Pelalawan yang merasa kehilangan anggota keluarganya dalam beberapa hari terakhir, agar segera melaporkan diri ke Polres Pelalawan atau Polsek Bandar Seikijang. Membawa identitas dan ciri-ciri serta pakaian maupun benda yang digunakan. Agar bisa dicocokkan dengan jenazah korban.
"Kalau ada yang melapor akan kita dalami lagi. Proses pencocokan akan dilakukan untuk mengungkap identitas korban," tandas Nardy Marbun.
Diberitakan sebelumnya warga di Desa Lubuk Ogung Kecamatan Bandar Seikijang, Kabupaten Pelalawan Riau digegerkan dengan penemuan sesosok mayat yang telah membusuk di areal kebun, Senin (20/09/2021) pagi. Mayat yang tidak dikenali itu ditemukan sekitar pukul 07.00 wib oleh pekerja kebun kelapa. Mayat yang telah membusuk itu berada di kebun kelapa hibrida milik seorang warga bernama Daniel Wisnu. Setelah dilaporkan masyarakat, pihak kepolisian turun ke lokasi dan menangani kasus tersebut. **
.jpeg)
