Korban Konflik Buruh dan PT Padasa, Komnas PA Riau Evakuasi Ratusan Anak dari Kampar

Korban Konflik Buruh dan PT Padasa, Komnas PA Riau Evakuasi Ratusan Anak dari Kampar
Foto dok: internet

Iniriau.com, KAMPAR - Ratusan anak-anak yang terlantar akibat korban konflik buruh PT Padasa Enam Utama di Desa Kabun, Kabupaten Kampar, Riau dievakuasi. Evakuasi dilakukan oleh TNI AU dari Lanud Roesmin Nurjadi bersama tim Komisi Nasional Perlindungan Anak Riau.

Ketua Komnas PA Riau, Dewi evakuasi perlu dilakukan agar anak- anak yang berjumlah sekitar 107 orang ini tidak menjadi korban kekerasan.

"Anak-anak itu kami amankan dan evakuasi, karena bisa menyebabkan sindrom pisikoligis," ujar Ketua Komnas PA Riau, Dewi ,Senin (20/9).

Selama konflik berlangsung anak anak akan menyaksikan kejadian kekerasan antara perusahaan dengan orangtua mereka. Hal ini jelas bisa mengakibatkan trauma pada anak. Untuk itu, Komnas Anak meminta pengamanan dari TNI AU Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru untuk melakukan evakuasi anak di daerah konflik tersebut.

"Kami dari Komnas Perlindungan Anak bekerjasama dengan Lanud Roesmin Nurhadin Pekanbaru mengamankan mereka agar mereka tidak melihat situasi, dan tidak menonton langsung kekerasan yang terjadi di sana," jelasnya.

Anak-anak yang dievakuasi itu terlantar akibat kisruh antara buruh yang di PHK oleh PT Padasa dengan pihak managemen perusahaan karena diduga ada hak-hak buruh yang tidak dipenuhi oleh PT Padasa.

Selain 107 orang anak Komnas PA Riau dan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, juga  mengevakuasi para ibu. Dengan rincian dari anak-anak balita sebanyak 15 orang, anak-anak usia 8-18 tahun sebanyak 77 anak, dan sisanya adalah ibu dari anak-anak itu.


Dewi menjelaskan, saat itu pihaknya dan TNI AU mendatangi lokasi konflik PT Padasa dan buruh. Kondisi anak-anak sudah dalam situasi yang sangat memprihatinkan. Karena itu, anak-anak langsung dievakuasi dan diamankan di Dinas Sosial Provinsi Riau.

"Saat kami jemput,  Jumat (17/9/2021) kondisi di sana itu sudah sangat memprihatinkan. Mereka pada tidur di luar rumah, berserakan, anak-anak tidak mandi, tidak makan. Pokoknya dalam keadaan kumuh lah, itu tidak semestinya. Tidak layak anak-anak itu dapat perlakuan seperti itu. Akhirnya kami ambil tindakan untuk segera mengevakuasi," ucap Dewi.

Anak-anak itu dibawa ke Dinas Sosial, karena menurut Dewi, Dinsos juga punya tanggungjawab terkait hidup layaknya dan pisikologis anak-anak yang terjadi di Riau.

Dewi menegaskan, evakuasi itu murni bentuk perhatian Komnas PA Riau terhadap kondisi anak-anak di wilayah konflik di Kabun.

"Ini tidak ada kaitannya dengan internal PT dan Buruh, karena itu bukan wewenang kami Komnas Anak. Kami hanya berbicara tentang anak apalagi undang-undang anak sudah mengatur. Kalau memang anak-anak itu tidak boleh mendapatkan tekanan pisikoligi dan anak-anak memang harus mendapatkan kelayakan hidup, kebahagiaan demi terjaminnya masa depan penerus bangsa yang lebih baik,” tegas Dewi.**

Berita Lainnya

Index