Gelar Media Gathering, BEI Riau Ingatkan Investor Tak Tergiur Robot Trading

Gelar Media Gathering, BEI Riau Ingatkan Investor Tak Tergiur Robot Trading

Iniriau.com, PEKANBARU - Dalam rangka memberikan informasi dan edukasi, Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Riau menggelar kegiatan Media Gathering 2021 secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Selasa (32/08). Meski jumlah investor terus meningkat, namun masyarakat diingatkan untuk tidak tergiur investasi saham menggunakan Robot Trading.

Kegiatan kali ini, diawali dengan pemaparan singkat oleh Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau, Muhammad Lutfi. Dalam kesempatan itu, ia menyebut peran media dalam mendukung aktifitas pasar modal sangat penting, terutama dalam memberi edukasi berkaitan dengan investasi.

"Terutama berkaitan dengan investasi bodong yang saat ini kembali marak terdengar, edukasi tentang investasi ini memang masih sangat dibutuhkan masyarakat. Bahkan aparat penegak hukum pun banyak yang meminta penjelasan tentang investasi ini. Melalui kegiatan ini saya berharap mampu memberi edukasi baik bagi wartawan sebagai peserta, maupun nantinya masyarakat melalui pemberitaan oleh media," kata Lutfi.

Sementara itu, Emon Sulaeman memaparkan bahwa pertumbuhan pasar modal di Indonesia hingga Juli 2021 cukup tinggi mencapai 75,1 persen. Hal tersebut juga terjadi di Provinsi Riau, yang tumbuh secara masif dan terus mengalami peningkatan.

"Kaum milenial menjadi yang tertinggi dalam berinvestasi, baik secara nasional maupun ditingkat Provinsi Riau. Pertumbuhan tertinggi berada di skala usia 18-25 tahun yakni mencapai 74 persen, ini tentu sangat bernilai positif bagi pertumbuhan pasar modal di Provinsi Riau dan Indonesia kedepannya," kata Emon.

Emon menambahkan, hingga Juli 2021, Riau berada diposisi 10 Besar SID. Berada dibawah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Sumatera Utara, Bali, Daeah Istimewa Yogyakarta, dan Sumatera Selatan. Sedangkan di Pulau Sumatera, Riau berada di peringkat ketiga.

Usai memberikan pemaparan, juga dibuka kesempatan sesi tanya jawab. Dimana salah satu topik yang hangat dibahas, terkait maraknya investasi tipu-tipu yang menggunakan Robot Trading.

"Bagi para investor harus tetap berpegang kepada 2L, yakni Legal dan Logis. Jangan-jangan ini forex juga bukan saham. Meski menggunakan Robot trading, tapi tetap harus dicek legalitasnya, terdaftar gak di OJK. Terus ada gak kantornya, kan bisa di cek. Kami dengan OJK juga terus melakukan edukasi ke masyarakat, karena investasi bodong belakangan memang kembali marak terjadi," sebut Emon. **

Berita Lainnya

Index