Ajo-Indonesia Kuansing Apresiasi Remaja Penurun Bendara Merah Putih Di Tengah Hujan

Ajo-Indonesia Kuansing Apresiasi Remaja Penurun Bendara Merah Putih Di Tengah Hujan
Tiga remaja di Kuansing turunkan bendera merah putih

Iniriau.com, Kuansing - Momentum Hari Ulang Tahun (HUT)Republik Indonesia(RI) yang jatuh setiap tanggal 17 Agustus, selalu menyimpan banyak peristiwa bersejarah bagi setiap pelakunya, bahkan terkadang mengandung nilai-nilai heroik.

Seperti yang terjadi saat upacara penurunan Bedera Sang Saka Merah Putih, Selasa (17/8) pukul 18.00 Wib di Kabupaten Kuantan Singingi. Tidak seperti biasanya,  Upacara Penurunan Bendera Merah Putih tidak diturunkan oleh anggota paskibraka lagi, namun oleh tiga orang remaja yang videonya kini viral. Namun kini belum tahu persis suspa pembuat video dan pegunggahnya, termasuk tiga orang remaja yang melakukan penurunan bendera.

Video berdurasi 2 menit 47 detik tersebutkini  menjadi perhatian  berbagai kalangan di Kuansing. Video di ini diunggah di salah satu laman facebook.

"Dalam unggahan tersebut tertera penurunan bendera dilakukan pada pukul 18:00 WIB, dan saatbitu bertepatan dengan hujan. Meski  dalam keadaan hujan, seharusnya bendera tetap diturunkan karena bendera merupakan salah satu simbol negara," ujar Ketua DPC Aliansi Jurnalistik Online Indonesia (AJO-Indonesia) Kuantan Singingi Yendri Saputra Rabu(18/08/2021).

Menurut Yendri, ketiga remaja tersebut menujukkan jiwa nasionalisme yang sangat tinggi, sekaligus heroik, layaknya seorang patriot. Mereka merasa terpanggil saat bendera kenegaraan basah kuyup diguyur hujan.

"Sekarang kita yang harus bertanya ke diri kita,  mampukah kita sebagai anak bangsa  yang hanya tinggal mempertahankan kemerdekaan ini, untuk menjaga nilai-nilai kebangaan yang ada " ujarnya.

Aksi ketiga remaja ini sungguh luar biasa, karena gerakannya  sama dengan para pengibar bendera . Bedanya, mereka  tidak memiliki seragam paskibaka.

"Jikalah banyak anak anak remaja seperti mereka, tentu negeri ini sangat beruntung punya generasi yang patriotis. Kika  seandainya saya bisa berjumpa dengan s
Mereka, saya 'mau belajar lebih banyak  mereka tentang makna perjuangan dan kemerdekaan ini, "tutup nya.

Namun berbeda dengan di Kabupaten Kuantan Singingi, Saat upacara Kemerdekaan HUT RI Ke 76 17 Agustus 2021 yang dihadiri oleh Forkopimda dan OPD dengan pembatasan jumlah undangan demi mengedepankan Protokol Kesehatan Covid 19.

Pasukan Pengibaran Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Kuantan Singingi yang bertugas sebagai pengibar Sang saka merah putih tersebut pada Selasa 17 Agustus pagi yang bertempat di lapangan upacara komplek perkantoran Bupati Kuantan Singingi, yang mana Wakil Bupati H Suhardiman Amby selaku Inspektur upacara.

Akan tetapi, pada Selasa 17 Agustus sore sekitar pukul 18:00 WIB, Upacara penurunan bendera merah putih tidak diturunkan oleh Anggota Paskibraka lagi, Namun penurunan bendera dilakukan oleh 3 orang remaja dalam sebuah vidio yang saat ini belum tahu persis identitas pribadinya.

Bahkan vidio yang berdurasi 2 menit 47 detik tersebut menjadi tanda tanya dari berbagai kalangan, bahkan vidio tersebut juga di unggah di salah satu laman Facebook inisial  yang di share sekitar pukul 22:00 WIB.

"Padahal, dalam Unggahan tersebut disebutkan pada pukul 18:00 WIB, sementara, meskipun dalam keadaan hujan seharusnya bendera itu sudah di ambil, karena bendera merupakan lambang dan kekuatan negara," Ujar Ketua DPC Aliansi Jurnalistik Online Indonesia (AJO-Indonesia) Kuantan Singingi Yendri Saputra Rabu(18/08/2021).

Menurut Yendri, ketiga remaja tersebut jelas memiliki jiwa Nasionalisme, Patriotisme yang mana mereka merasa bahwa ibu pertiwi menggigil kehujanan, makanya mereka terjaga dan terketuk pintu hatinya. Jelasnya

"Sekarang ini kita nya yang harus dipertanyakan, mampukah kita, taukah kita akan tugas dan kewajiban kita sebagai anak bangsa ini, yang hanya tinggal mempertahankan kemerdekaan ini, " Ujarnya

Dijelaskannya lagi, mereka juga melakukan gerakan yang sama, dengan para pengibar bendera lainnya, bedanya hanya tidak memiliki seragam lengkap, namun curah hujan tak menghalangi niat suci mereka.

"Jikalah banyak anak anak remaja seperti mereka, tentu negeri akan jauh lebih baik, terutama bangsa ini, jika lah seandainya mereka bisa berjumpa dengan saya, saya pengen belajar lebih banyak kepada mereka tentang makna perjuangan dan kemerdekaan ini, " Tutup nya.**

Berita Lainnya

Index