Satu Dekade Firdaus-Ayat, Membangun Pekanbaru Menuju Smart City Madani

Satu Dekade Firdaus-Ayat, Membangun Pekanbaru Menuju Smart City Madani
Firdaus dan Ayat Cahyadi, harmonis sampai akhir

SEPULUH TAHUN  lalu, tepatnya 12 Juni 2012, Firdaus-Ayat Cahyadi dilantik menjadi Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru periode 2012-2017 atas nama Menteri Dalam Negeri oleh Gubernur Riau Rusli Zainal. Mengusung Visi dan Misi  “Terwujudnya Pekanbaru sebagai Kota Metropolitan yang Madani”, yang tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2012.

Dan itu, menjadi awal perjalanan keduanya melakukan serangkaian pembangunan Pekanbaru menuju cita-cita dan visi misi kota ini. Di tahun- tahun pertama, Firdaus-Ayat  tancap gas melakukan sensing, yakni membuat potret Kota Pekanbaru secara menyeluruh dalam semua aspek, untuk memetakan prioritas dalam membangun Pekanbaru di lima tahun awal pemerintahannya. Pemotretan dikelompokkan dalam 5 (Lima) aspek, yaitu : sosial masyarakat, ekonomi, lingkungan, agama dan budaya serta pemerintahan.

Ada  tiga modal pembangunan yang dimiliki Kota Pekanbaru, yaitu penduduk, dengan jumlah penduduk 1,136,557 jiwa di malam hari dan 1,4 juta jiwa pada siang hari, pertumbuhan penduduk Kota Pekanbaru sebesar  4,5% pertahun dengan komposisi penduduk yang heterogen, multi etnik dan multi agama, kedua, luas wilayah Kota Pekanbaru yamg 632,26 km2 yang terdiri dari 15 Kecamatan dan 83 Kelurahan.

Luas tersebut  setara dengan luas negara Singapura dan luas wilayah daratan DKI Jakarta, ketiga, letak strategis Kota pekanbaru berada di tengah-tengah Provinsi Riau dan Pulau Sumatra, serta berdekatan dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura. Hal ini menjadikan Kota Pekanbaru sebagai simpul lalu lintas dan jalur perdagangan baik domestik maupun macanegara melalui Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Untuk mewujudkan visi dan tujuan pembangunan tersebut, Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru melakukan lima strategi yang disebut dengan PANCA CITA yaitu : penataan dan pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan merata, penyediaan infrastruktur dasar JALITA, yaitu Jalan, Air bersih atau sanitasi, Listrik dan Telekomunikasi, pembangunan kota modern, melalui konsep smart city atau kota pintar, liveable city atau kota layak hidup,  dan green city atau kota ramah lingkungan dan berkelanjutan, dan terakhir pembangunan kawasan perkotaan pekansikawan.

Pemberdayaan masyarakat untuk mencapai masyarakat madani dilakukan dengan perubahan cara berfikir dan berperilaku melalui revolusi mental, yakni membangun masyarakat berakhlak mulia, berkarakter dan berkualitas.

Sebab masyarakat yang berkualitas adalah masyarakat dengan indikator sehat jasmani dan rohani, cerdas, berpendidikan, menguasai keterampilan dan teknologi, berdaya saing serta cinta kepada budaya dan bangsa.

Melalui program pemberdayaan masyarakat, Firdaus dan Ayat Cahyadi berhasil meng-implementasikan berbagai program pembangunan berbasis wilayah dengan mengikutsertakan masyarakat tempatan. Program ini merupakan inovasi Pemerintah Kota Pekanbaru dalam pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan melalui program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rukun Warga (PMB-RW) dan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rumah Ibadah melalui program Masjid Paripurna.

Selama 5 (lima) tahun memimpin Kota Pekanbaru, banyak keberhasilan yang telah dicapai dan dirasakan oleh masyarakat Kota Pekanbaru. Yakni mewujudkan Kota Pekanbaru sebagai kota metropolitan dengan masyarakat yang sejahtera, terukur dengan Index Pembangunan Manusia atau IPM yang tertinggi di Provinsi Riau, serta menjadikan Kota Pekanbaru sebagai kota tujuan investasi terbaik di Indonesia.

Atas bukti keberhasilan yang telah dicapai semasa kepemimpinan Firdaus dan Ayat Cahyadi tersebut, masyarakat Kota Pekanbaru kembali mempercayakan Firdaus dan Ayat Cahyadi untuk memimpin Kota Pekanbaru 5 (lima) tahun kedepan, setelah memenangkan Pilkada Kota Pekanbaru tahun 2017 dan dilantik pada tanggal 22 Mei 2017 untuk periode ke-2.

Pada periode kedua ini, Firdaus dan Ayat Cahyadi fokus pada perencanaan program-program pembangunan yang telah ditetapkan sebagai tuas penggerak prioritas pembangunan sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan lancer. Maka ditetapkan 5 (lima) misi pembangunan jangka menengah Kota Pekanbaru tahun 2017 - 2022, yaitu : meningkatkan sumber daya manusia yang bertaqwa, mandiri, tangguh dan berdaya saing tinggi, mewujudkan pembangunan masyarakat madani dalam lingkup masyarakat berbudaya Melayu, mewujudkan tata kelola kota cerdas dan penyediaan infrastruktur yang baik, mewujudkan pembangunan ekonomi berbasis ekonomi kerakyatan dan ekonomi padat modal dengan sektor unggulan yaitu jasa, perdagangan dan industri serta mewujudkan lingkungan perkotaan yang layak huni atau Liveable City dan ramah lingkungan atau Green City. Bisa ditafsirkan pemerintahan yang melayani seluruh lapisan masyarakat dengan pelayanan yang lebih dekat,  cepat, tepat, murah dan lebih baik.

Sedangkan Pekanbaru Smart City Madani adalah visi yang digagas oleh Walikota dan Wakil Walikota, Firdaus-Ayat.

Pemerintah Kota Pekanbaru menerapkan 6 pilar sebagai indikator untuk mewujudkan konsep Smart City, yaitu Smart Government, Smart People, Smart Environtment, Smart Economy, Smart Mobility,  dan Smart Living. Utuk meningkatkan iklim investasi baik nasional maupun internasional,  Pemerintah Kota Pekanbaru melakukan inovasi dalam hal pelayanan publik, yaitu membangun Mal Pelayanan Publik (MPP),  dengan menggabungkan berbagai jenis pelayanan yang terintegrasi.

Di tahun 2020 terdapat 103 layanan instansi atau lembaga dan 88 layanan baik perizinan maupun non perizinan. Penyederhanaan prosedur untuk memudahkan masyarakat dalam mendapat berbagai jenis pelayanan yang lengkap dan terbaik, menjadikan MPP Pekanbaru sebagai role model MPP Nasional dan selama 3 (tiga) tahun berturut-turut mendapat predikat MPP dengan pelayanan prima.

MPP Pekanbaru diresmikan pada 6 Maret 2019 oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,  Bapak Syafrudin M.Si. Pada 11 Maret 2020, pelayanan di MPP Kota Pekanbaru semakin diperluas dengan hadirnya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pekanbaru yang diresmikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo.

Terdapat 22 jenis layanan yang disediakan oleh Disdukcapil Kota Pekanbaru. Pada tahun 2021, Disdukcapil  Pekanbaru berhasil mendapat predikat pelayanan prima dengan nilai A dari KemenpanRB, serta menghantarkan Walikota Pekanbaru DR. H . Firdaus, ST, MT meraih penghargaan sebagai pembina pelayanan terbaik tingkat nasional.

Transformasi yang dilakukan melalui revolusi mental dalam pembangunan Sumber Daya Manusia hingga saat ini  telah memperlihatkan hasil. Terlihat pada cara berpikir masyarakat Kota Pekanbaru yang semakin modern, maju dan berperadaban, ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Pekanbaru.
IPM Kota Pekanbaru, dalam 9 tahun terakhir selalu meningkat di tiap tahunnya dan selalu tertinggi di Propinsi Riau.

Tahun 2020 IPM Kota Pekanbaru sebesar 81,32 dengan rincian, pengeluaran perkapita sebesar 14,43 juta pertahun dengan usia arapan hidup sebesar 72,34 tahun dan     rata-rata lama sekolah selama 11,68 tahun.

Sebagai perbandingan IPM Propinsi Riau sebesar 72,71, IPM DKI Jakarta 80,77, IPM Nasional 71,94, IPM Malaysia 80,04 dan IPM Singapura sebesar 93,50. Fakta lain yang menunjukkan adanya peningkatan kemandirian dan daya saing masyarakat Kota Pekanbaru dapat dilihat dari banyaknya pelaku usaha kecil dan menengah dari kelompok usia muda.  Usaha-usaha ini pada umumnya berupa industri kreatif yang bertumpu pada inovasi dan kreatifitas. Hal ini semakin mengukuhkan Kota Pekanbaru sebagai kota dunia usaha atau kota entrepreneur dengan sumber daya manusia yang cerdas, profesional dan tangguh. Kondisi ini semakin mendekatkan masyarakat  pada tujuan pembangunan yang ingin dicapai.

Keberhasilan yang telah dicapai dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat pada periode ke-2 kepemimpinan Firdaus - Ayat di bidang pembangunan manusia tergambar pada sektor pendidikan, kesehatan, keagamaan dan kependudukan. Sementara untuk keberhasilan yang telah dicapai pada bidang Pembangunan Infrastruktur tergambar pada Sektor transportasi, kelistrikan dan gas, air bersih dan sanitasi serta sarana dan prasarana Pemukiman.

Sedangkan untuk keberhasilan yang telah dicapai di bidang ekonomi tergambar pada sektor ekonomi makro, investasi, perdagangan, industri dan pariwisata. Adapun keberhasilan yang telah dicapai pada bidang pemerintahan tergambar pada sektor infrastruktur pemerintahan, lajak dan retribusi, kepegawaian dan administrasi wilayah.

Selama kepemimpinan Walikota Dr.H. Firdaus, ST, MT bersama Wakil Walikota Ayat Cahyadi, S.Si, sudah banyak prestasi yang mereka raih. Hal ini ditandai dengan banyaknya penghargaan atas kerja keras mereka bersama masyarakat dalam membangun Kota Pekanbaru menjadi kota metropolitan yang madani.

Selama Satu dekade, kepemimpinan Walikota Dr. H. Firdaus,ST, MT bersama Wakil Walikota H. Ayat Cahyadi, S.Si, perkembangan Kota Pekanbaru semakin bertambah pesat. Kota yang bertatus sebagai Kota Besar ini kini telah menjelma menjadi  Kota Metropolitan yang smart. Kota Pekanbaru menempati urutan pertama untuk peredaran uang terbesar di luar Pulau Jawa, dan telah mengantarkan Pekanbaru sebagai kota tujuan investasi terbaik di Indonesia.

Selain itu Satu Dekade kepemimpinan Firdaus-Ayat telah terbangun berbagai infrastruktur, diantaranya 1.506 klometer jalan aspal, jalan tol Pekanbaru - Dumai, Jalan Lingkar Outer Ring Road, fly over, Jembatan Siak 4, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) maupun Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) serta Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kota Pekanbaru.

Pada satu dekade kepemimpinan Firdaus-Ayat ini,  telah tumbuh dan berkembang pembangunan di sektor properti, seperti perumahan yang terjangkau oleh masyarakat serta rumah layak huni yang diberikan kepada masyarakat kurang mampu. Berdiri pula pusat perbelanjaan yang megah dan modern. Jumlah hotel yang semula 36 unit pada tahun 2012, kini bertambah menjadi 146 unit di tahun 2020, serta pembangunan Kawasan Industri Tenayan (KIT) yang nantinya akan menjadi pusat kegiatan Industri strategis di Kota Pekanbaru. KIT memiliki kemampuan menyerap sebanyak 5.000 tenaga kerja.  Dimasa kepemimpinan Firdaus-Ayat telah berdiri kawasan pusat perkantoran pemerintah  yang megah di Tenayan Raya.

 Kemudian Mewujudkan Mal Pelayanan Publik (MPP) dengan layanan terlengkap di Indonesia untuk memudahkan masyarakat dalam mengurus perizinan maupun non perizinan, termasuk pengurusan identitas kependudukan baik secara manual maupun online yang telah menjadi role model pelayanan secara nasional. Kepemimpinan Firdaus-Ayat sangat peduli terhadap kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, hal ini ditandai dengan berdirinya Rumah Sakit Madani yang merupakan milik Pemerintah Kota Pekanbaru, yang belum pernah ada sebelumnya. Selain itu berdiri pula berbagai rumah sakit milik swasta serta peningkatan jumlah klinik dan puskesmas yang sebagian diantaranya naik status menjadi Puskesmas Rawat Inap.

Dimasa Satu Dekade kepemimpinan Firdaus-Ayat, sektor Pendidikan menjadi perhatian utama mereka, hal ini ditandai dengan pembangunan SMP Madani milik Pemerintah Kota Pekanbaru serta bertambahnya jumlah fasilitas pendidikan baik milik pemerintah maupun swasta, yaitu 4 unit TK Negeri, 94 unit TK Swasta, 9 unit SD Negeri, 48 unit SD Swasta, 8 unit SMP Negeri, 51 unit SMP Swasta, 4 unit SMA Negeri, 6 unit SMA Swasta, 3 unit SMK Negeri, 15 unit SMK Swasta serta sejumlah Perguruan Tinggi.

Dimasa  kepemimpinan Firdaus-Ayat terwujud juga pembinaan 99 masjid sebagai Masjid Paripurna di berbagai tingkatan, adanya insentif untuk para guru MDTA, adanya insentif untuk para imam masjid, serta adanya insentif untuk para jetua RW maupun ketua RT.

Di bawah komando keduanya,  PAD dan APBD Kota Pekanbaru berada pada grafik naik secara siginfikan. Nilai investasi yang masuk ke Kota Pekanbaru meningkat pesat setiap tahunnya hingga mencapai 5,191 Triliun (PMA+PMDN) sesudah MPP dan 4,561 Triliun (PMA+PMDN) disaat Pandemi Covid-19 tahun 2020.

Kota Pekanbaru meraih 71 pretasi dan penghargaan dalam satu dekade ini, di antaranya Penghargaan Innovative Government Award, Anugerah Meritokrasi dan Penghargaan Pelayanan Prima.

Demikian pula dengan Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru yang juga meraih prestasi dan penghargaan yang sangat membanggakan, diantaranya  Satya Lencana Karya Bhakti Praja Nugraha dan Penghargaan Pembina Pelayanan Terbaik Tingkat Nasional kepada Walikota Pekanbaru Dr. H. Firdaus, ST, MT, dan Penghargaan Satya Lencana Pembangunan berupa Pin Emas Hari Koperasi Nasional dan Penghargaan PAUD terhadap pengembangan pendidikan anak usia dini kepada Wakil Walikota H. Ayat Cahyadi, S.Si.

Pesatnya pembangunan dan ivestasi di segala sektor yang dipersembahkan untuk Kota Pekanbaru adalah bukti nyata bahwa pemikiran dan kebijakan selama Satu Dekade kepemimpinan Firdaus-Ayat mampu dan berhasil  memberikan peluang dan harapan, rasa aman, nyaman dan mudah bagi seluruh pelaku usaha untuk beraktifitas di Kota Pekanbaru sekaligus bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat Kota Pekanbaru yang Madani.

Berbagai keberhasilan yang disematkan  Firdaus-Ayat dalam Satu Dekade ini membuktikan bahwa kerja keras dan kekompakan keduanya selama dua periode membangun Pekanbaru, patut dicatat dalam sejarah perjalanan kota ini menapaki usianya yang kini sudah mencapai 237 tahun. Selamat buat Firdaus dan Ayat Cahyadi  yang mampu menuntaskan pengabdian selama satu dekade, tanpa "pertikaian politik". Ini sebuah prestasi yang langka, dimana kepala daerah dan wakilnya mampu membangun harmoni sampai ke ujung pengabdian. (adv)

Berita Lainnya

Index