Korea Utarat Krisis Pangan, Kopi dan Teh Dijual Rp1 Juta Lebih

Korea Utarat Krisis Pangan, Kopi dan Teh Dijual Rp1 Juta Lebih
Ilustrasi Negara Korea Utara

Iniriau.com - Korea Utara mengalami krisis pangan parah di mana sejumlah harga barang kebutuhan pokok melambung tinggi.

Di Pyongyang, harga beberapa barang pokok dilaporkan meroket.

Para ahli mengatakan harga beras dan bahan bakar relatif stabil tetapi bahan pokok impor seperti gula, minyak kedelai dan harga tepung merangkak naik.

Biaya yang terkait dengan beberapa bahan pokok yang diproduksi secara lokal juga melonjak dalam beberapa bulan terakhir.

Penduduk mengatakan harga kentang naik tiga kali lipat di pasar Tongil.

Warga juga mengungkapkan barang-barang non pokok seperti sebungkus kecil teh hitam dapat dijual dengan harga sekitar $70 atau atau sekitar Rp1 juta.

Sementara sebungkus kopi dapat dijual lebih dari $100 atau sekitar Rp1,5 juta.

Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) baru-baru ini memperkirakan Korea Utara kekurangan sekitar 860.000 ton makanan, atau setara dengan lebih dari dua bulan pasokan nasional. Situasi cukup serius pada April lalu.

Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, mengakui situasi pangan di negaranya kian sulit akibat pandemi Covid-19 dan topan yang melanda tahun lalu.

"Situasi pangan rakyat semakin sulit karena sektor agrikultur gagal memenuhi rencana produksi gandum, dampak kerusakan akibat topan tahun lalu," ujar Kim dalam rapat dengan komite pusat Partai Buruh, seperti dikutip kantor media pemerintah Korut, KCNA, pekan lalu.

Kim pun berjanji akan mengerahkan segala upaya di bidang pertanian tahun ini. Dia juga akan membicarakan berbagai cara untuk menangani dampak pandemi Covid-19 terhadap sektor pangan.

Dia memerintahkan jajarannya mempelajari langkah antisipasi guna meminimalkan dampak bencana, berkaca dari yang terjadi tahun lalu.

Kim menyatakan bahwa pandemi Covid-19 membuat pemerintah harus meningkatkan upaya dalam memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan bagi rakyat Korut.

Meski demikian, Kim mengklaim secara keseluruhan, perekonomian Korut meningkat dalam paruh pertama 2021 dengan total hasil industri meningkat 25 persen dari tahun lalu.

Di akhir rapatnya dengan komite pusat Partai Pekerja, Kim menegaskan bahwa pemerintah harus berupaya sekeras mungkin untuk memenuhi target rencana perekonomian lima tahun yang sudah dirancang.**

Sumber: CNN

Berita Lainnya

Index