Ini Kata Kemenag Soal 'Babi Ngepet' di Depok

Ini Kata Kemenag Soal 'Babi Ngepet' di Depok
Geger Babi Ngepet di Depok

Iniriau.com, JAKARTA - Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin angkat suara perihal fenomena babi ngepet yang belakangan ini jadi perbincangan publik.

Sebelumnya, Warga kampung Bedahan, Sawangan, dihebohkan dengan penangkapan seekor babi. Beberapa warga menduga babi tersebut adalah jelmaan babi ngepet.

"Sebaiknya masyarakat tidak mudah percaya terhadap hal-hal mistis, asumsi terkait babi ngepet tidak bisa dibuktikan secara ilmiah, bahkan mitos yang sebaiknya dihindari agar tidak meresahkan dan membuat kegaduhan di masyarakat," kata Kamaruddin dalam keterangannya yang dikutip Kamis (29/4/2021).

Kamaruddin meminta masyarakat dan umat Islam harus berpikir realistis dan rasional. Ia pun berharap masyarakat dalam bekerja dan mencari rezeki tak menggunakan jalan pintas. Bekerja, kata dia, harus sesuai dengan ajaran agama masing-masing.

"Kalau mau sukses, atau menjadi orang kaya, dan lainnya, jangan menggunakan atau mencari jalan pintas yang bertentangan dengan hukum alam, hukum sosial, karena hasilnya juga pasti gagal, dan menimbulkan penyesalan," lanjut dia.

Kamaruddin menilai fenomena babi ngepet kerap kali muncul di masyarakat di bulan Ramadan. Sebab, intensitas ritual keagamaan umat di bulan ini sangat tinggi.

"Spiritualitas sangat terasa sehingga hal mistis atau mitos dalam hal tersebut," kata dia.

Sebelumnya, Warga kampung Bedahan, Sawangan, dihebohkan dengan penangkapan seekor babi. Beberapa warga menduga babi tersebut adalah jelmaan babi ngepet.

Kapolsek Sawangan AKP Rio Tobing mengatakan, pihaknya tak bisa menyimpulkan babi yang ditemukan warga adalah babi ngepet. Sebab, pengakuan hanya bersumber dari warga.

"Berdasarkan cerita ini kita belum bisa menyimpukan karena faktanya yang kami temukan hanya seekor (hewan) babi," ujar Rio kepada wartawan, Rabu (28/4).**

Sumber: RRI

Berita Lainnya

Index