Hikatama Minta Upaya Tegas dan Sulusi Kongkrit Aras Tragedi Maut di Tol Permai

Hikatama Minta Upaya Tegas dan Sulusi Kongkrit Aras Tragedi Maut di Tol Permai
-

Pekanbaru, iniriau.com - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Masyarakat Peduli Keselamatan Transportasi (Hikatama) menyampaikan keprihatinannya atas rangkaian peristiwa kecelakaan terjadi di Jalan Tol Pekanbaru-Dumai (Permai).

Bahkan lebih mirisnya lagi, kecelakaan di jalan bebas hambatan tersebut, pada Jumat (25/9/20) lalu itu, sudah banyak menelan korban jiwa, luka berat atau ringan. Sebelum korban berikutnya, harus ada upaya tegas, dari unsur terkait, guna menekan angka kecelakaan disepanjang 131 kilometer terbentang dari Pekanbaru-Dumai itu.

"Kami prihatin atas serangkaian peristiwa kecelaan yang terjadi di Jalan Tol Permai mengakibatkan adanya korban jiwa bagi  pengguna jalan Tol. Kejadian kecelakaan yang berulang dalam selang waktu yang  berdekatan tentu menjadi perhatian kita bersama," kata Ketua Umum Hikatama Irwan Nasir, melalui Sekjen Harmaini Wibowo, Ahad (17/1/21).

Kenapa ini bisa terjadi? Harmaini menjelaskan, saat ini masyarakat sudah terlanjur menikmati fasilitas yang telah disediakan. Dengan waktu tempuh yang relatif singkat, dengan hanya sekitar 1,5 jam, jalur bebas hambatan dari ibu kota provinsi menuju wilayah pesisir Riau, menjadi pilihan utama untuk bepergian.

Berbanding jika melewati jalan nasional, jarak tempuh bisa memakan waktu hingga 5 jam bahkan lebih. Namun euforia masyarakat serta kurangnya keasadaran dan kewaspadaan dalam menggunakan jalan tol pertama di Riau, menjadi alasan awal terjadinya kecelakaan.

Humam error atau kesalahan manusia kerap disebut dugaan penyebab kecelakaan tunggal bahkan insiden naas menyebabkan luka berat dan meninggal dunia.

"Hal ini juga tanpa mengenyampingkan penyebab lain dari kecelakaan lalu lintas jalan, terutama masalah human error. Istilah Human error masih sering digunakan sebagai alasan satu satunya penyebab lakalantas. namun ini bersifat subyektif," ujar Harmaini.

Menurut Harmaini lagi, human error itu harus diketahui, apa penyebabnya dan tidak berdiri sendiri. Banyak metode yang dapat digunakan untuk mengetahui orang tersebut human error apa tidak.

Karena itu, tidak hanya dibebankan kepada pihak Hutama Karya (HK) selaku pengelola jalan tol. Tetapi seluruh unsur terkait dengan transportasi harus perduli untuk menekan angka kecelakaan. Mulai kepolisian, Dinas Perhubungan.

"Jangan cepat-cepat menyimpulkan apabila terjadi lakalantas itu, karena human error. Harus ada penjelasan secara tekhnis. Ini penting, sehingga tak hanya dari sisi kronologis kejadian, tetapi ada solusi yang didapat atas suatu insiden," papar Harmaini.

"Mekanisme yang bisa dilakukan adalah melalui rapat Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ). Melalui forum ini pemerintah bisa memanggil pihak yang terkait langsung dalam maslah ini untuk menggali lebih dalam apa sebenarnya masalah yang terjadi berikut solusi yang akan diambil. kami menyarakan untuk segera dibahas dalam rapat Forum LLAJ , karena hal ini sudah sangat mendesak," ujar Harmaini lagi.**

Berita Lainnya

Index