Listrik Rumah 2.200 VA Cukup untuk Ngecas Mobil Listrik Hyundai Ioniq

Listrik Rumah 2.200 VA Cukup untuk Ngecas Mobil Listrik Hyundai Ioniq
Mobil Listrik Hyundai Ioniq

Iniriau.com, JAKARTA - Satu hal yang menjadi kesulitan operasional mobil listrik adalah, pengisian baterai yang membutuhkan daya listrik besar. Bayangkan, mobil listrik memiliki baterai berkapasitas lebih dari 30 kWh atau 30.000 Wh.

Maka dari itu, fasilitas pengisian listrik harus memiliki daya yang besar guna mengisi baterai dalam hitungan menit hingga jam. Sehingga muncul anggapan, kalau mau punya mobil listrik, daya listrik rumah mesti ditingkatkan.

Kalau enggak, saat ngecas mobil, listrik rumah bisa mati karena semua dayanya terserap mengisi baterai. Ya paling tidak di atas 5.500 VA sepertinya.  

Namun Hyundai Motors Indonesia (HMID) agaknya sudah mengetahui kegelisahan tersebut. Mobil listrik Hyundai Ioniq maupun Kona yang belum lama ini diluncurkan, dilengkapi perangkat portable charger khusus, yang bahkan bisa digunakan rumah berdaya listrik rendah.

"Jadi bisa di-adjust arus masuknya dalam 3 pilihan 8A, 10A, dan 12A. Artinya ketika 12A arus listrik maksimumnya 2.600 watt, 10A maksimum 2.200 watt, dan 8A itu maksimum 1.750 watt," terang Service General Manager PT HMID, Putra Samiaji kepada kumparan, Jumat (13/11).

Singkatnya jika menggunakan 8A yang menyedot arus maksimal 1.750 watt, artinya minimal rumah dengan daya 2.200 VA tentunya bisa ngecas mobil listrik dengan mudah.  

"Tentu bisa, yang menentukan adalah berapa listrik tersisa setelah dipakai perangkat rumah tangga lainnya," tambah Putra.

Namun perlu diingat, sebelum mengecas pastikan tidak ada perangkat elektronik berdaya besar hidup bersamaan seperti setrika, mesin cuci, maupun pompa air. Ini supaya menyisakan daya listrik yang cukup untuk mengecas baterai mobil listrik.

Konsekuensinya waktu pengecasan mobil listrik lebih lama
Nah bicara waktu pengisian daya dari kondisi 0 ke 100 persen, karena daya listrik dari rumah kecil, maka proses pengecasan ke baterai mobil listrik yang besar lebih lama.

Perhitungannya begini. Kita ambil skema pengecasan menggunakan 8A, yang maksimal mengambil daya listrik 1.750 watt tiap jamnya. Kemudian kapasitas baterai Hyundai Ioniq yang sebesar 38,3 kWh, dibagi kuat arus listrik tadi.

Sehingga keluar angka 21,8 (jam) yang menjadi lamanya waktu pengisian baterai mobil listrik Hyundai Ioniq, di rumah dengan daya listrik 2.200VA.

"Tentunya makin sedikit listriknya makin lama waktu charging-nya," tambah Putra.

Maka dari itu, sebenarnya anggapan sebelum beli mobil listrik, naikkan dulu daya listrik rumah ada benarnya supaya tidak memakan waktu lama.

Dari mode power charger Hyundai Ioniq yang ada, misalnya memilih 12A yang menyedot listrik 2.600 watt, idealnya naikkan daya listrik rumah ke 3.500 atau 4.400 VA.

Dengan penghitungan yang sama, waktu pengecasan dari keadaan baterai kosong hingga terisi 100 persen bisa lebih singkat sekitar 14 jam. Artinya sebelum keesokan hari mau pakai mobil listrik, waktu petang sebelumnya sudah harus di-charge.**

Sumber: Kumparan

Berita Lainnya

Index