Diundang Hearing Komisi III, RS Ibnu Sina Bantah Berikan Data Palsu Pasien Covid-19

Diundang Hearing Komisi III, RS Ibnu Sina Bantah Berikan Data Palsu Pasien Covid-19

Iniriau.com, PEKANBARU - Pasca dilaporkannya pihak manajemen Rumah sakit Ibnu Sina dan Dinas Kesehatan Pekanbaru kembali Polda Riau oleh keluarga pasien, membuat kalangan wakil rakyat di DPRD Pekanbaru tidak tinggal diam. Melalui agenda rapat dengar pendapat atau hearing, Komisi III DPRD Pekanbaru mengundang pihak RS Ibnu Sina guna memberikan klarifikasi langsung terhadap permasalahan adanya dugaan pemalsuan data.

Saat hearing berlangsung, Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru membantah segala tudingan yang menyebutkan bahwa pihaknya dengan sengaja mengcovidkan pasien. Direktur Rumah Sakit Ibnu Sina, dr Amiral menegaskan, bahwa pasien atas nama Wirsamsiwarti statusnya adalah negatif Covid-19.

"Hal tersebut diketahui dari hasil swab, yang sudah dua kali dilakukan. Dimana letak kita mengcovidkan? Tidak ada kita mengcovidkan," ungkap dr Amiral.

Amiral menambahkan, data pasien yang diserahkan ke Dinas Kesehatan adalah berstatus negatif. Namun jika ada data lain yang menyebutkan bahwa pasien berstatus positif, hal tersebut tentunya diluar kemampuan pihak rumah sakit.

"Data dari kita (Ibnu Sina) telah diberikan ke Dinas Kesehatan, Insyaallah data yang kita berikan sudah benar," jelasnya.

Terkait dengan dilaporkannya Rumah Sakit Ibnu Sina ke Polda Riau oleh pihak keluarga Wirsamsiwarti yang merasa dirugikan karena kesalahan data tersebut, Amrial menyebutkan bahwa sejatinya data yang diberikan oleh Ibnu Sina ke Dinas Kesehatan Pekanbaru adalah data yang sebenarnya.

"Kita tinggal menghadapi apa yang dituduhkan ke kita," pungkasnya.

Sementara itu,  Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru, Yasser Hamidy menyebutkan bahwa adanya salah input nama yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Pekanbaru. Pasal, pasien Wirsamsiwarti memiliki saudara bernama Wirsamsiwarli yang diduga berstatus positif Covid-19.

"Kita dari Komisi III nanti akan kroscek ke pihak Puskesmas, apakah pasien ini melakukan pemeriksaan. Kalau memang ada, bisa jadi ada kesalahan pencatatan bisa jadi. Tapi dari hasil pemeriksaan, jelas almarhumah pasien hasilnya negatif. Karena untuk memastikan hasilnya positif, harus menunggu cukup lama. Kedepan pihaknya meminta petugas untuk memprioritaskan masyarakat dengan penyakit bawaan, sehingga hasilnya bisa diketahui dengan cepat," pungkas Yasser.(Adv)

Berita Lainnya

Index