iniriau.com, INHIL - Bangkai buaya besar dari Sungai Undan Kecamatan Reteh Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) yang sebelumnya sempat menghebohkan warga dikirim ke Jakarta. Bangkai buaya raksasa itu di bawa ke Lembaga Konservasi di bawah Binaan Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Kehutanan di Jakarta.
Sebelum dikirim ke Jakarta untuk penelitian lebih lanjut, petugas DPKP Inhil melakukan pemeriksaan terhadap organ dalam buaya seberat 585 kilogram dan panjang 5,7 meter tersebut. Hasilnya sungguh mencengangkan.
"Kami menemukan puluhan benda aneh di dalam perut buaya ini. Ada sekitar 20 kantong plastik, karung goni, tutup botol minuman, pisau kecil, mata tombak, bahkan pecahan tabung televisi," ujar Junaidi, Kepala DPKP Inhil, pada Sabtu (22/11/2025).
Penemuan ini tentu saja membuat banyak pihak prihatin. Bagaimana mungkin seekor buaya bisa menelan sampah-sampah tersebut? Diduga, buaya tersebut tidak sengaja memakan sampah-sampah yang mengambang di sungai, mengira itu adalah makanan.
"Kami menduga sampah-sampah inilah yang menyebabkan buaya tersebut sakit dan akhirnya mati. Karena tidak ada sisa-sisa tulang hewan atau manusia di dalam perutnya," imbuh Junaidi.
Bangkai buaya yang diberi nama "Si Undan" ini telah dibawa ke Jakarta untuk dilakukan penelitian lebih lanjut oleh Lembaga Konservasi di bawah Kementerian Kehutanan. Diharapkan, penelitian ini dapat mengungkap penyebab pasti kematian buaya tersebut dan memberikan informasi penting tentang dampak pencemaran lingkungan terhadap satwa liar.
Kasus ini menjadi peringatan keras bagi semua pihak untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan. Jangan buang sampah sembarangan, apalagi di sungai. Karena dampaknya bisa sangat fatal bagi kehidupan satwa liar.**