iniriau.com, Pekanbaru — Ribuan massa yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Untuk Marwah Riau (KOMMARI) dan Forum Masyarakat Korban Tata Kelola (FORMAS TAKA) kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, Kamis (20/11), menuntut penyelesaian konflik lahan di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).
Dalam aksi yang berlangsung sejak pagi, peserta menyuarakan tuntutan agar pemerintah menghentikan aktivitas Satgas Pengamanan Kawasan Hutan (PKH), PT Agrinas, serta KSO yang dinilai memperburuk situasi lapangan. Mereka juga meminta agar pemangku adat dilibatkan dalam proses pengukuhan kawasan hutan di Riau.
“Kami datang untuk menyampaikan aspirasi langsung, tapi tidak diberi ruang. Seakan suara masyarakat tidak dianggap,” kata Wakil Ketua KOMMARI, Datuk Tarlaili, dari atas mobil komando.
Ia menegaskan bahwa berbagai konflik yang muncul selama ini terjadi karena masyarakat memperjuangkan hak atas lahan yang tidak mendapat respons dari pemerintah. “Laporan sudah kami sampaikan ke banyak pihak, tapi tetap tak ada respons. Bahkan ada masyarakat yang dibungkam dan ditahan,” ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Lapangan, Gopi Aditya, mendesak Kajati Riau, Sutikno, untuk turun menemui massa. “Pak Kajati, temui kami. Kami datang dengan niat baik. Kami tunggu di depan gerbang,” teriaknya.
Hingga berita ini diterbitkan, ribuan massa dari KOMMARI dan FORMAS TAKA masih bertahan di depan kantor Kejati Riau menunggu kedatangan Kajati Sutikno untuk mendengarkan aspirasi mereka.**