Sempat Absen 2 Tahun, Bupati Afni Komitmen Tambah Anggaran LPTQ Siak

Jumat, 03 Oktober 2025 | 20:57:14 WIB
Bupati Siak Afni Zulkifli bersama Pengurus LPTQ (foto: istimewa)

iniriau.com, SIAK — Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Siak menyambut gembira komitmen Bupati Siak, Dr. Afni Z  M.Si, yang bertekad mengawal pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) di seluruh tingkatan, mulai dari kampung, kabupaten hingga provinsi.

Pengurus LPTQ Siak, Drs H Wandi Utama, M.Pd, mengatakan pada 2021–2022 pelaksanaan MTQ di Siak memang sempat terhenti akibat pandemi Covid-19.

“Dua tahun penuh MTQ tak terlaksana di Siak, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi. Sejak itulah pelaksanaan MTQ sering molor atau sungsang. Seleksi tingkat Kampung terlaksana biasanya di Januari, berjenjang sampai ke tingkat Provinsi," katanya.

Tahun 2025 ini, meski di tengah defisit anggaran, Pemkab Siak tetap mengutus kafilah ke MTQ Provinsi di Bengkalis. Bahkan Bupati dan Wakil Bupati Afni-Syamsurizal hadir langsung memberi dukungan kafilah MTQ di Bengkalis.

Ia menjelaskan, LPTQ bersama Pemkab menata ulang jadwal MTQ agar kembali pada siklus normal. Januari–Februari untuk STQ tingkat kampung, Februari–Maret MTQ kecamatan, Mei–Juni MTQ kabupaten, dan MTQ Provinsi di Kuansing pada Juli 2026.

“Dengan penataan jadwal ini, pembinaan bisa lebih terarah, dan esensi syiar Alquran dapat terasa kembali,” kata Wandi.

Koordinator bidang Diklat LPTQ, Nursya, juga menyampaikan apresiasinya. Menurutnya, perhatian Bupati Afni menjadi energi besar bagi pengurus untuk mempersiapkan kafilah yang berkualitas.

“Dalam setahun, anggaran LPTQ sekitar Rp1 miliar. Ibu Bupati berkomitmen menambahnya agar pembinaan lebih maksimal. Tentu ini dukungan nyata untuk membumikan Alquran,” ungkap Nursya.

Dukungan ini ditegaskan kembali saat Bupati Siak Afni mengunjungi Kantor LPTQ Kabupaten Siak, Jumat (3/10/2025). Dalam arahannya, ia meminta pengurus LPTQ mengawal agar pelaksanaan MTQ benar-benar kembali kepada substansi, bukan sekadar seremoni.

“MTQ wajib terlaksana di Siak. Bahkan kalau anggaran tak ada sekalipun, jangan sampai hilang. Waktu saya kecil, kami pernah lomba pakai lampu colok. Artinya, esensi syiar itu yang utama, bukan astaka megah atau bazar. MTQ adalah syiar Alquran, dakwah, dan pembinaan akhlak Qur’ani,” tegas Afni.

Ia mengkritisi praktik lama di mana pembangunan astaka kerap lebih mahal daripada penghargaan untuk qari, qariah, maupun para ustaz pembina.

“Ini harus kita tata ulang. Jangan terbalik, astaka berjuta-juta, sementara bonus qari jauh lebih kecil. Kita harus kembali ke niat awal, memuliakan Alquran, bukan memuliakan proyek,” tambahnya.

Afni juga mendorong agar MTQ lebih dekat dengan ruh pesantren.

“Laksanakan MTQ di pesantren, agar ghirah syiar terasa. Anggaran LPTQ harus naik, bonus qari dan qariah harus ditingkatkan, dan kantor LPTQ harus lebih representatif. Anak-anak yang datang berlatih harus nyaman agar tumbuh cinta Alquran,” ujarnya.

Sebagai purna kafilah MTQ cabang Syarhil Quran, Afni mengatakan pentingnya pembinaan berkelanjutan. Pada peringatan Hari Santri 22 Oktober mendatang, ia berencana mengumpulkan seluruh pengurus LPTQ kecamatan, Kepala KUA, dan camat untuk menyamakan langkah.

“Saya pernah tiga tahun berturut-turut menjadi kafilah. Maka saya tahu, kunci prestasi ada pada pembinaan dan pengkaderan. Itu yang harus kita perkuat,” kata Bupati perempuan pertama di Siak itu.

Dengan jadwal STQ tingkat kampung yang akan dimulai Januari 2026, Afni menegaskan LPTQ sudah harus menyiapkan perencanaan dari sekarang.

“Meski anggaran kita efisiensi, LPTQ tetap harus diperkuat. Sedikit atau banyak, anggaran tambahan wajib diarahkan ke pembinaan. Itulah jalan menjaga kemuliaan Al-Qur’an di Negeri Istana,” pungkas Afni.**

Tags

Terkini